Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Pascapelonggaran, Ekonomi Mulai Pulih

DESPIAN NURHIDAYAT
20/10/2020 04:05
Pascapelonggaran, Ekonomi Mulai Pulih
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.)

OPTIMISME masyarakat akibat pandemi covid-19 disebut mulai pulih. Indikasinya, aktivitas perekonomian masyarakat pascapenerapan kebijakan lockdown di beberapa negara mulai bergerak kembali.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan, semula lembaga internasional memproyeksikan bahwa ekonomi global mengalami kontraksi 4,4% hingga 5,2%. Akan tetapi, pascapelonggaran, kini ekonomi beberapa negara dilaporkan mulai pulih.

"Lembaga internasional memproyeksikan ekonomi global pada 2020 terkontraksi 4,4% sampai 5,2%. Namun, pascapelonggaran lockdown di beberapa negara, ekonomi global mulai pulih," cetus Airlangga dalam Capital Market Summit and Expo 2020 secara daring, kemarin.

Airlangga menambahkan, pemulihan kembali ekonomi global ini ditandai dengan peningkatan aktivitas ekonomi, risiko investasi yang kini mulai membaik. Hal tersebut ditunjukkan volatilitas indeks dan kredit default swat yang sudah mengalami penurunan.

"Melalui peningkatan aktivitas ekonomi, risiko investasi yang ditunjukkan volatilitas indeks dan kredit default swap lima tahun terakhir mengalami penurunan pascapeningkatan yang signifikan pada Maret yang lalu," ujar Airlangga.

Selain itu, pasar saham dunia juga kini sudah mulai menunjukkan pemulihan sejak Maret 2020. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan kapitalisasi pasar di negara maju dan berkembang yang mencapai US$92 triliun pada Oktober.

"Pasar saham dunia juga menunjukkan pemulihan dari Maret 2020 beberapa indeks saham negara maju dan berkembang mengalami peningkatan yang membuat kapitalisasi pasar saham dunia ke level US$92 triliun pada Oktober 2020," jelasnya.

Selain itu, lanjut Airlangga, tanda-tanda pemulihan ekonomi juga ditandai dengan sektor manufaktur global. Pada September, purchasing managers index (PMI) di beberapa negara mulai masuk ke range 50 sejak penurunan tajam pada April.

"Aktivitas sektor manufaktur global juga pulih dari penurunan tajam pada April dan PMI di beberapa negara menunjukkan perbaikan atau masuk dalam range 50 pada September 2020," pungkas Airlangga.

 

Indeks komposit

Pasar saham di pusat pertumbuhan ekonomi dunia seperti Tiongkok dilaporkan juga menggeliat. Saham-saham di negeri itu dibuka lebih tinggi pada perdagangan kemarin pagi.

Indikator utama pasar saham Tiongkok, indeks komposit Shanghai pun menguat 0,44% dan diperdagangkan pada 3.351,13 poin. Sementara itu, indeks komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok dibuka 0,78% lebih tinggi dan diperdagangkan di level 13.638,78 poin.

Sementara itu, indeks Chinext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, dibuka menguat 0,97% menjadi diperdagangkan pada 2.750,95 poin.

Di dalam negeri, Chief Economist Danareksa Research Institute Moekti Prasetiani Soejachmoen memprediksi pada kuartal III 2020 pertumbuhan ekonomi memang masih akan terkontraksi, tidak sebesar kuartal sebelumnya. (Ant/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya