Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMANDO Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) menandai peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM pertanian, khususnya penyuluh pertanian untuk mengawal dan mendampingi petani mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani pada era industrialisasi 4.0,
Pembangunan pertanian bertumpu pada penyuluhan. Di lapangan, penyuluh mendampingi petani dan pelaku usaha tani. Di jagat maya, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terhubung Agriculture War Room Kementerian Pertanian RI di Jakarta.
"Digitalisasi pertanian mau tidak mau harus diterapkan secara masif agar bisa berkomunikasi antara pusat dan daerah. Daerah dengan daerah di tingkat provinsi, kabupaten maupun kecamatan bagi kepentingan petani dan pelaku usaha tani," kata Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP Kementan) Leli Nuryati di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Selasa (13/10).
Leli Nuryati menambahkan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan digitalisasi pertanian dengan penerapan KostraTani pada BPP harus masif, agar petani dan penyuluh aktif mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"KostraTani dan AWR membuka ruang komunikasi dan koordinasi pemerintah pusat dan daerah lebih harmonis," kata Leli Nuryati dalam sambutannya yang dibacakan I Wayan Ediana, Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan - Pusluhtan BPPSDMP.
Kegiatan Pelatihan Manajemen Kelembagaan Penyuluh Kecamatan dan Pelatihan Penyuluhan Pertanian Berbasis Teknologi Informasi (IT) Provinsi Aceh dibuka oleh A Hanan, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh. Pelatihan diikuti 60 peserta terdiri atas koordinator penyuluh pertanian dan widyaiswara dari seluruh kabupaten di Aceh.
"Kontribusi penyuluh sangat baik, terbukti dari output berupa produksi padi Aceh sudah masuk jajaran delapan besar nasional. Produktifitas meningkat dari 5,2 ton menjadi 5,53 ton per hektar," kata A Hanan membuka kegiatan pelatihan yang diikuti 60 peserta dari seluruh kabupaten, yakni koordinator BPP dan widyaiswara Aceh.
I Wayan Ediana mengapresiasi komitmen penyuluh pertanian di Aceh mendukung paradigma pertanian berbasis IT, dengan terhubungnya 273 BPP di seluruh Provinsi Aceh ke pusat data pertanian AWR di Jakarta.
“Harus ada cita-cita untuk meningkatkan produktifitas dan memajukan managemen secara baik. Dalam hal ini, sistem modernisasi harus digunakan secara tepat melalui AWR dan Kostratani,” kata Mentan saat membuka Rapat Koordinasi Penguatan Kostratani Mendukung Ketahanan Pangan Nasional di Bogor, Jabar pada Rabu (14/10).
Hal itu digarisbawahi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang berupaya memperkuat koordinasi hubungan kerja sekaligus meningkatkan komitmen para penanggung jawab kegiatan pendampingan KostraTani.
"BPP adalah ´rumah penyuluh´ melaksanakan kelima fungsi KostraTani sebagai pusat data dan informasi, gerakan pembangunan pertanian, pembelajaran, konsultasi agribisnis, dan pengembangan jejaring dan kemitraan," kata Dedi Nursyamsi, Kamis (15/10).
Langkah tersebut, kata Leli Nuryati, untuk menjaga kontinyuitas dan kualitas data yang di-input melalui aplikasi laporan utama dari KostraTani, terutama penguatan peran Kostrada di tingkat kabupaten dan Kostrawil di tingkat provinsi.
"Bagaimana optimalisasinya, gubernur maupun bupati dan walikota segera melegalisasi keberadaan Kostrada dan Kostrawil mendukung KostraTani," kata I Wayan Ediana mengutip Kapusluh.
Kabid I Wayan Ediana mengingatkan para Koordinator BPP KostraTani segera mengirimkan data Calon Petani Calon Lokasi (CPCL). Juga diingatkan tenaga penyuluh honorer (THL) yang telah mengikuti uji kompetensi dan dinyatakan lulus passing grade, untuk mengusulkan formasi pengangkatannya menjadi Aparatur Sipil Negara kategori Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN-P3K) kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara - Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). (OL-13)
Baca Juga: GDP Indonesia Meningkat, Konsumsi Daging Ayam Bakal Meningkat
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Program ketahanan pangan Kostrad sudah dilaksanakan dan berjalan di beberapa daerah seperti di Bogor, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan Pangandaran.
Lokasi ketahanan pangan Kostrad di Gudang Ketahanan Pangan berada di Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi,
Produksi beras Kabupaten Cianjur mencapai 860 ribu ton lebih. Produksinya terbilang melebihi dari kebutuhan konsumsi rata-rata masyarakat.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia dan Bulog Cirebon memberikan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram
Revolusi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat bertransaksi. Salah satu inovasi paling menonjol adalah munculnya sistem pembayaran tanpa batas.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Kemajuan teknologi digital membuka peluang baru melalui layanan kesehatan berbasis mobile. Aplikasi kesehatan yang dirancang khusus untuk menjangkau daerah dengan akses terbatas
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Dengan GEAR VLab lembaga pendidikan yang memiliki anggaran terbatas bisa tetap mengadopsi teknologi digital
. Dengan teknologi modern, mengolah lahan pertanian akan lebih gampang dan tentunya meningkatkan kesejahteraan petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved