Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Demi Ekonomi, Pemprov NTT Izinkan Gelar Pesta Kembali

Palce Amalo
05/10/2020 17:45
Demi Ekonomi, Pemprov NTT Izinkan Gelar Pesta Kembali
Resepsi pernikahan di hotel dengan menerapkan protokol kesehatan(Antara)

PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengiizinkan kembali warga menggelar pesta demi memulihkan ekonomi. Syaratnya, wajib mengikuti protokol kesehatan secara ketat dan aturan yang ditetapkan pemerintah yakni jumlahundangan hanya setengah dari kapasitas ruangan.

"Kalau kapasitas ruangan seribu orang, maka undangan hanya 500 orang atau 50 persen dari kapasitas ruangan," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Jelamu di Kupang, Senin (5/0).

Dengan mengurangi tamu sampai 50 persen, Marius memastikan aturan menjaga jarak antar tamu akan berjalan dengan baik. Selain itu tetap mengenakan masker dan mencuci tangan dengan sabun. Pemeirntah juga membatasi pesta berlangsung maksimal tiga jam.

Ia minta masyarakat jangan lengah dan masa bodoh dengan penyebaran virus korona, kendati pemerintah mengizinkan kembali digelar pesta. Kelonggaran tersebut hanya bertujuan memulilhkan kembali ekonomi daerah yang terpuruk akibat covid-19.

Dengan menggelar pesta, menurut Marius, ekonomi masyarakat kembali bergeliat. "Kita sampaikan bahwa tujuan dibukanya kembali semua ini supaya menggerakan roda ekonomi NTT yang sekarang stagnan," kata Dia.

Tidak hanya pesta, saat ini seluruh pertokoan, warung dan sektor swasta lainnya serta sektor pemerintah sudah beroperasi normal, namun tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pasalnya penyebaran virus
korona masih berlanjut.

Baca Juga: Gelar Pesta, Kedua Mempelai Positif Korona

Untuk wilayah NTT, selain penyebaran virus korona dari pelaku perjalanan dan transmisi lokal, saat ini mulai muncul klaster keluarga. Beberapa hari terakhir, satu keluarga di Kelurahan Kuanino, Kota Kupang terpapar korona.

Marius juga minta para bupati dan wali kota mendukung kebijakan pemerintah NTT membolehkan kembali digelarnya pesta tersebut, namun tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan. (OL-13)

Baca Juga:  Cegah Covid-19, Polisi di Banyuwangi Bubarkan Kerumunan Massa

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya