Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PERHATIAN Presiden Joko Widodo terhadap Bumi Cendrawasih sangat tinggi sejak memimpin pada 2014 seperti lewat pembangunan jalan trans Papua. Guna menyempurnakan cinta pemimpinnya terhadap masyarakat Papua, proyek yang menelan anggaran Rp31 triliun ini harus terus dilanjutkan hingga tuntas.
"Salah satu daerah yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur adalah Provinsi Papua dan Papua Barat. Presiden meyakini program pembangunan infrastruktur, terutama di Papua, akan dapat meningkatkan mobilitas, mengangkat ekonomi lokal, dan pada akhirnya meningkatkan taraf hidup masyarakatnya," kata Anggota DPR RI, F-PDIP, Dapil Papua Barat Jimmy Demianus Ijie dalam keterangan resmi, Senin (28/9).
Menurut dia, jalan trans Papua, dengan panjang sekitar 4.330 kilometer atau membentang dari kota Sorong di Provinsi Papua Barat hingga Merauke di Provinsi Papua merupakan bukti nyata perhatian pemerintah.
"Pembangunan jalan Trans Papua tersebut tentu sangat berarti bagi orang Papua. Mengingat pembangunan infrastruktur seperti jalan adalah salah satu masalah mendesak yang harus dilkerjakan pemerintah, karena masih terjadinya keterisolasian warga di beberapa wilayah Papua, akibat infrastruktur yang terbatas selama ini," paparnya.
Kehadiran jalan Trans Papua secara ekonomi bernilai tinggi, lanjut dia, karena bisa memangkas waktu distribusi barang, sehingga membuat harga bahan pokok lebih terjangkau.
Baca juga : Potensi Perkebunan Kopi di teluk Bintuni Mulai Dilirik
"Selama ini harga barang-barang kebutuhan pokok di Papua relatif lebih mahal karena harus diangkut melalui udara. Dengan adanya jalan Trans Papua, maka otomatis akan menurunkan biaya logistik, sehingga harga-harga barang juga bisa ikut turun," ujarnya.
Mengutamakan pembangunan infrastruktur bagi bumi Papua itu juga mengindikasikan adanya pemahaman Presiden Joko Widodo, bahwa dalam menghadapi persoalan Papua, tidak harus selalu melalui pendekatan keamanan, dengan memobilisasi kekuatan angkatan bersenjata, tetapi hanya diperlukan adanya kehadiran negara dalam bentuk konsistensi sikap dan komitmen tinggi untuk membangun infrastruktur, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara.
"Sehingga menerobos isolasi geografis yang secara multi-efek akan mendorong percepatan tercapainya kesejahteraan rakyat di satu sisi, dan di sisi lain memperkokoh integrasi orang Papua kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," urainya.
Catatannya, proyek ini harus memperhatikan kelestarian lingkungan, menjaga ekonomi lokal, harus terintegrasi dengan pembangunan jalan kampung dan melibatkan warga lokal. Namun proyek yang menelan sekitar Rp31 triliun ini harus tidak boleh berhenti di tengah jalan.
"Warga Papua berharap pembangunan jalan trans Papua bisa terselesaikan dengan tuntas sebelum berakhirnya periode kedua Presiden Joko Widodo. Sehingga mampu meninggalkan kesan baik, membangkitkan kepercayaan orang Papua akan kehadiran negara, sekaligus memperkokoh integrasi orang Papua terhadap NKRI," pungkasnya. (OL-7)
Apakah Prabowo justru memberikan panggung bagi Gibran untuk unjuk kemampuan sebagai wapres guna menangani masalah sebesar dan sekompleks di Papua?
Untuk tahun ini siswa penerima Program ADEM berasal dari berbagai daerah di enam provinsi di Papua.
Kedatangan mereka ke Jatim patut mendapat apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para pelajar asal Papua penerima Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Mensesneg, Prasetyo Hadi, menampik anggapan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua
Wacana Presiden Prabowo Subianto akan memberi tugas khusus kepada Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua perlu dipertimbangkan secara matang.
Pembangunan Jakarta bisa dilakukan kalau semua pihak bersama-sama memberikan dukungan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
KAWASAN Pelabuhan Labuan Bajo kian bersolek. Wilayah tersebut kini mulai mengubah rupanya menjadi salah satu destinasi wisata.
Camat dan lurah diminta untuk memetakan titik-titik prioritas yang dapat dijadikan lokasi pelaksanaan program padat karya.
Harus ada upaya mendorong riset dan inovasi AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa, serta menjaga etika dan nilai dalam teknologi.
Program pembangunan itu harus 60% pada tingkat kabupaten/kota, 20% provinsi dan 20% pusat. Namun, sayangnya, menurut Bursah sampai saat ini pembangunan di daerah masih dikendalikan pusat.
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved