Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi dalam tiga hari ini sebagian wilayah Indonesia akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Kilat, petir, dan angin kencang pun berpotensi terjadi.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan saat ini masih terpantau aktivitas Rossby Ekuatorial atau fenomena pergerakan sistem konvektivitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah barat dan melewati wilayah Indonesia, juga Madden Julian Oscillation atau fenomena pergerakan sistem konvektivitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah timur dan melewati wilayah Indonesia.
Hal itu, jelas Guswanto, memberikan kontribusi pada peningkatan massa udara basah yang mendukung terbentuknya awan-awan hujan dalam beberapa hari ke depan. “Kondisi tersebut diperkuat dengan anomali hangat suhu muka
laut di perairan Indonesia, terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin (konvergensi) yang memanjang di pesisir barat Sumatra, Selat K rimata, sebagian Pulau Jawa, Selat Makassar, dan Laut Banda, serta didukung dengan kondisi atmosfer yang hangat dan lembap di sebagian besar wilayah Indonesia,” jelasnya.
Berdasarkan analisis beberapa fenomena di atas, BMKG memprediksikan dalam periode tiga hari ke depan, hujan dengan intensitas sedang- deras yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi.
“Untuk DKI Jakarta akan terjadi pada 27 September (kemarin). Lalu, ada Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur,” terang Guswanto.
Khusus untuk wilayah Jabodetabek, imbuhnya, konsentrasi hujan intensitas sedang-deras masih cukup potensial di wilayah Bogor terutama pada siang/ sore hari, sedangkan untuk wi layah DKI Jakarta, kondisi relatif menurun untuk hari ini dan besok.
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Selain hujan deras disertai kilat/petir, puting beliung, dan hujan es berpeluang melanda. Dampak yang dapat ditimbulkannya juga patut dicermati, seperti seperti banjir dan tanah longsor.
Antisipasi
Untuk mengantisipasi banjir, Pelaksana Harian Sekda DKI Jakarta Sri Haryati meminta jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat mengeruk endapan lumpur di saluran air Jalan Batu Ceper Raya, Kelurahan Kebon Kelapa. Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakpus Ahmad Syaiful pun me ngatakan, pihaknya tengah melakukan normalisasi saluran sepanjang 1.000 meter di kawasan itu.
Di Cilacap, Jawa Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersiaga untuk mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorolgi seiring dengan adanya peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG. “Selain menyiagakan personel pusat pengendalian operasi, kami juga menyiapkan pos siaga di tiap-tiap kecamatan maupun UPT (Unit Pelaksana Teknis) BPBD,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy.
Sementara itu, sembilan rumah di Kecamatan Sungailiat, Bangka, Provinsi Bangka Belitung, rusak akibat puting beliung, kemarin. “Paling parah di Tanah Hongkong, Lingkungan Nelayan 2, Kelurahan Sungailiat. Rumah di sana lumayan sudah tua, akibatnya ada yang roboh,” terang Plt Camat Sungailiat Ramzi. (Ssr/AT/RF/X-8)
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
Untuk wilayah DKI Jakarta, hujan diproyeksikan masih akan terjadi selama satu pekan ke depan.
BMKG memprediksi kondisi cuaca cerah berawan akan terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Memasuki siang hari, sebagian besar wilayah Jakarta akan berawan kecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan turun hujan ringan.
BMKG kembali mengeluarkan peringatan bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
Masyarakat di beberapa kota besar diingatkan untuk waspada terhadap cuaca ekstrem, termasuk hujan disertai petir dan gelombang tinggi di perairan.
Ketinggian gelombang terjadi di perairan Jawa Tengah tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Badan Meteorologi BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Minggu, 13 Juli 2025.
Program 100 Hari Pramono – Rano, salah satunya adalah program pengerukan sungai untuk penanganan banjir.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Kabar gembira datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved