Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kelangkaan Gas Melon Belum Teratasi, Operasi Pasar Diperpanjang

Denny Susanto
12/9/2020 12:10
Kelangkaan Gas Melon Belum Teratasi, Operasi Pasar Diperpanjang
Antre gas melon(MI/Denny Susanto)

Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) bersama Pertamina wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) memperpanjang kegiatan operasi pasar akibat belum terkendalinya kondisi kelangkaan gas tiga kilogram (kg) di wilayah tersebut. Kelangkaan dipicu peningkatan konsumsi gas oleh warga mampu dan kelompok usaha.

Pantauan mediaindonesia.com di lapangan, antrean panjang warga membeli gas tabung 3 kg terjadi di sejumlah wilayah Kalsel, yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Barito Kuala.

Di tingkat eceran, harga gas yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu ini mencapai Rp40 ribu per tabung. Harga ini jauh melampaui harga eceran tertinggi, yaitu Rp17.500 per tabung.

Baca juga: Migrasi Pengguna LPG ke Kompor Induksi Listrik akan Hemat APBN

Ketua Hiswanamigas Kalsel, Saibani, Sabtu (12/9) mengatakan pihaknya bersama Pertamina telah melakukan operasi pasar sejak Agustus lalu, tapi kondisi kelangkaan belum bisa teratasi.

"Operasi pasar terus kita lanjutkan terutama untuk warga yang berhak. Seperti di Banjarmasin OP hanya melayani warga tidak mampu yang memiliki kartu kendali yang sudah dibagi oleh pemerintah daerah," tuturnya.

Warga mampu atau kalangan usaha diminta tidak mengonsumsi gas melon bersubsidi ini. "Warga mampu hendaknya jangan ikut membeli gas untuk warga miskin ini. Kondisi kelangkaan dipicu adanya penyimpangan konsumsi gas oleh mereka yang tidak berhak atau konsumen non subsidi. Padahal kuota gas non subsidi cukup tersedia," ujar Saibani.

Namun Saibani juga mengakui pandemi virus covid-19 yang berimbas pada ekonomi masyarakat juga ikut mempengaruhi konsumsi gas, sehingga banyak warga kini beralih menggunakan gas melon. Konsumsi gas 3 kg naik 25-30%. Oleh karena itu, Hiswanamigas juga meminta Pertamina mengevaluasi angka kebutuhan gas elpiji 3 kg di tengah masyarakat ini.

Sales Area Manager PT Pertamina wilayah Kalsel-Kalteng, Drestanto mengatakan mekanisme operasi pasar menggunakan kartu kendali. Kartu ini sebelumnya sudah dibagikan Pemerintah Kota Banjarmasin. Drestanto juga menyebut operasi pasar bertujuan untuk memastikan pemerataan penyaluran elpiji kepada masyarakat dan pengendalian harga sesuai HET.

Di lapangan saat ini harga gas elpiji 3 kg mencapai Rp40 ribu. Konsumsi harian gas 3 kg di Kota Banjarmasin sebesar 19.871 tabung per hari. Tercatat ada 542 buah pangkalan yang ada di Kota Banjarmasin.

Pertamina sendiri memastikan stok BBM di Kalsel aman di tengah wabah covid-19. Rata-rata konsumsi LPG 3 kg, yaitu 282 metrik ton per hari untuk wilayah Kalsel dan 57 metrik ton per hari untuk Kota Banjarmasin. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya