Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Seni Kaligrafi Disambut Antusias di Arena MTQ

Yoseph Pencawan
08/9/2020 19:23
Seni Kaligrafi Disambut Antusias di Arena MTQ
Para kafilah lomba seni kaligrafi sedang membuat karyanya di arena MTQ Tingkat Provinsi Sumatera Utara ke-37 di Kota Tebingtinggi.(MI/Yoseph Pencawan)

Seni Kaligrafi menjadi salah satu cabang lomba favorit para pengunjung Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Sumatera Utara, MTQ ke-37 tahun ini digelar di Kota Tebingtinggi.

Di Anjungan Sri Mersing, Lapangan Merdeka Tebingtinggi, pengunjung selalu memadati area lomba Kaligrafi Dekorasi untuk menyaksikan dari dekat karya seni kafilah-kafilah MTQ ke-37 Sumut.

"Keindahan kaligrafi yang ditampilkan para peserta membuat kagum para pengunjung. Hasilnya cantik-cantik sehingga banyak pengunjung ingin berfoto di arena lomba," kata Ketua Pelaksana MTQ ke-37 Sumut Palit Muda Harahap, dalam keterangan resmi, Selasa (8/9).

Seni Kaligrafi yang menjadi salah satu cabang yang dilombakan dalam MTQ ini diikuti 24 kafilah putra dan 24 kafilah putri. Saat berlomba, para kafilah diberi waktu 6 jam 30 menit untuk menyelesaikan karya mereka.

Sejauh ini, kata Palit Muda, pihaknya melihat batas waktu tersebut cukup memberikan kesempatan bagi para kafilah menyelesaikan karyanya. Bahkan rata-rata dari mereka masih punya waktu untuk mempercantik karyanya.

Dari sisi pengunjung, hingga kini pihaknya menilai ketertarikan para remaja di Kota Tebingtinggi dan sekitarnya terhadap penyelenggaraan MTQ cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung remaja yang datang ke sejumlah venue MTQ.

"Dari catatan kami, lebih dari 70% pengunjung merupakan remaja, selebihnya adalah orangtua yang membawa anak-anaknya," kata Palit.

Pihaknya meyakini banyaknya pengunjung remaja tersebut tidak lepas dari kegiatan belajar siswa yang saat ini dilaksanakan secara daring.

Kembali ke arena MTQ, pada venue utama dilaksanakan lima perlombaan yang berlangsung dari pagi hari hingga malam. Di antaranya perlombaan tilawah remaja putra dan putri, tartil putra dan putri, seni dekorasi putra dan putri, dan naskah putra dan putri. Sedangkan pada malam hari qori dan qoriah dewasa akan berkompetisi untuk cabang tilawah.

Sekretaris Daerah Sumatera Utara Raja Sabrina mengatakan, MTQ tingkat provinsi kali ini berbeda dengan pelaksanaan sebelum-sebelumnya karena digelar di masa pandemi. "Di lokasi kegiatan semua sudah diterapkan protokol kesehatan Covid-19. Ada sarana cuci tangan serta sabun di pintu masuk. Pada saat acara juga ada pembatasan dan pengawasan," ujarnya.

Sebanyak 501 orang panitia telah menjalani rapid test dan tidak ada yang reaktif. Untuk lebih memberikan jaminan antisipasi, pihak pelaksana juga mengerahkan 50 tenaga dokter serta 100 tenaga kesehatan yang bersiaga selama 24 jam, secara bergantian.

MTQ ke-37 Tingkat Provinsi Sumut ini sendiri memiliki 10 titik lokasi pelaksanaan dan lebih banyak (55%) memanfaatkan rumah penduduk sebagai tempat penginapan peserta dan sisanya (45%) menempati hotel.

Pada setiap venue dilakukan pembatasan pengunjung dengan jumlah berbeda. Ada venue yang berkapasitas 30 orang, 50 orang, 100 orang dan maksimal 300 orang, yakni di lokasi utama astaka.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumut Asren Nasution mengungkapkan, para kafilah yang mengikuti MTQ Sumut ke-37 ini berjumlah sekitar 1.406 orang yang berasal dari 33 kabupaten/kota, ditambah kafilah khusus dari PT Perkebunan Nusantara dan PT Inalum.

"Jumlah ini lebih sedikit dari yang sebelum-sebelumnya karena faktor Covid-19. Ada yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan dan sebagainya," kata Asren.

Adapun cabang-cabang yang dilombakan dalam MTQ yang digelar pada 5-9 September 2020 ini antara lain Tafsir Quran, Seni Kaligrafi Quran, Fahmil Quran, Syarhil Quran, Karya Tulis Ilmiah Quran, Seni Baca Quran, dan Hafalan Quran.

Dalam penyelenggaraan MTQ ini disiapkan dana kesejahteraan bagi peserta berprestasi sebesar Rp1,15 miliar dari LPTQ. Ditambah dengan pemberian hadiah umrah kepada juara 1, 2 dan 3, kategori dewasa dari Pemkot Tebing Tinggi dan Pemprov Sumut.

Kota Medan sebagai juara bertahan mengirimkan 78 delegasi, 54 orang, 21 official dan 3 orang petugas medis. Para kafilah yang dikirim ke Tebingtinggi adalah para pemenang MTQ ke-53 Tingkat Kota Medan yang digelar 15-22 Februari lalu.

Asren mengatakan penyelenggaraan MTQ ke-37 ini sempat mengalami dua kali penundaan. Awalnya, MTQ akan digelar pada April lalu, kemudian bergeser ke Juni 2020 dan terakhir dibuka 5 September 2020.

Para pemenang kegiatan ini akan menjadi kafilah mewakili Sumut untuk mengikuti MTQ Tingkat Nasional  XVIII yang akan digelar di Sumatera Barat pada 12-21 November mendatang.

Dalam dua tahun terakhir, Sumut mendapat tempat di tiga besar pada MTQ Nasional. Yakni pada 2018 dan 2019. (YP/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik