Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Dosen Ciptakan Pemantau Prokes

Arnold Tanti
04/9/2020 03:35
Dosen Ciptakan Pemantau Prokes
Dua dosen dan seorang mahasiswa dari STIMIK Primakara Bali.(MI/Arnold Tanti )

DUA dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Primakara Bali berhasil mengembangkan prototipe Primakara Automatic Inspection Gate (PAIG) sebagai alat pemantau protokol kesehatan (prokes) dengan empat fungsi.

Prototipe tersebut dapat berfungsi sebagai pengecekan suhu tubuh, deteksi penggunaan masker, hand sanitizer otomatis, dan check-in/checkout untuk mendapatkan data orang yang memasuki gedung.

Adanya pendataan orang yang memasuki gedung akan memudahkan pengontrolan kapasitas ruang tidak melebihi ketentuan.

“Empat fungsi itu biasa diberlakukan di banyak fasilitas umum, tetapi dilakukan secara manual dengan bantuan beberapa petugas,” tutur Made Adi Paramartha Putra, salah satu pencipta, Kamis (3/9).

Adi menciptakan alat itu bersama dosen lainnya, I Putu Satwika, serta seorang mahasiswa jurusan sistem informasi, I Ketut Agus Juliana, melalui Pusat Inovasi Primakara.

Prototype PAIG memadukan teknologi internet of things (IoT) dan kecerdasan buatan atau artifi cial intelligence (AI). Alat ini memanfaatkan sensor pengukur suhu serta kamera sebagai pendeteksi masker menggunakan microcontroller.

PAIG akan men-scan setiap orang yang memasuki gedung sehingga dapat mengurangi kontak antara security dengan pengujung. Security tidak perlu lagi mengecek masker dan suhu tubuh.

Menurut Adi Paramartha, satu unit prototipe PAIG sudah dipasang di Kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII. Ke depan ia akan membuat lagi untuk kantor pemerintah kabupaten/kota di Bali.

“Sudah ada beberapa instansi yang order. Namun, target utamanya bukan itu. Melalui project ini, kami ingin menunjukkan bahwa kampus itu hadir dan mampu berbuat sesuatu yang riil,” tuturnya.

Adi Paramartha berharap alat ini dapat berguna membantu masyarakat melakukan penyesuaian kebiasaan baru serta meminimalisir dan mencegah penyebaran covid-19 yang telah melumpuhkan perekonomian di Bali.

Ke depan, pihaknya mencoba mengembangkan fi tur alat tersebut agar lebih interaktif dan dapat menyapa pengguna saat berdiri di depan PAIG.

Ketua STMIK PrimakaraI Made Artana menambahkan PAIG diciptakan untuk membantu petugas agar bisa mengurangi berinteraksi dengan pengunjung dan juga dapat memantau kapasitas ruang yang sudah terpakai. (OL/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya