Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SEBANYAK dua sirene peringatan dini tsunami yang berada di Kota Bengkulu, di Kelurahan Padang Harapan dan Berkas kawasan Pantai Panjang, saat ini dalam keadaan rusak.
Kepala BMKG Fatmawati Bengkulu Klaus Johannes Apoh Damanik, di Bengkulu, Kamis (27/8) mengatakan, ada dua sirene peringatan tsunami didua kelurahan di Kota Bengkulu, mengalami kerusakan.
"Tahun ini tidak ada alokasi dana pemeliharaan sirine tsunami dan rencananya tahun depan akan ada perbaikan," katanya.
Meskipun rusak, lanjut dia, deteksi dini peringatan gempa dan tsunami tetap termonitor di Geofisika BMKG Kepahiang.
Untuk itu, BMKG telah mengantisipasi peringatan dini melalui broadcast sms maupun group whatsapp dan via media sosial untuk disampaikan ke masyarakat jika ada potensi gempa yang berdampak pada munculnya gelombang tsunami.
Namun hal tersebut malah jadi kendala bagi masyarakat yang tidak memiliki alat komunikasi yang memadai.
Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 6,9 dan 6,8 mengguncang Bengkulu pada pekan lalu yang sudah disusul 24 gempa susulan. Selain itu, ada enam kabupaten lainnya yang juga rawan bencana gempa dan tsunami yang membutuhkan alat peringatan dini.
Enam kabupaten yang membutuhkan sirene tsunami yakni pesisir Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kaur, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan dan Seluma.
Selanjutnya, pulau terluar seperti Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, juga membutuhkan alat sirene tsunami untuk sistem peringatan dini bagi 3.000 jiwa masyarakat di pulau itu.
Sebanyak dua unit sirene yang ada di Kota Bengkulu, dikendalikan oleh petugas di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, tapi dapat diambilalih oleh BKMG jika 11 menit setelah gempa petugas BPBD Bengkulu belum mengaktifkan.
Untuk pemeliharaan alat tersebut, petugas BPBD secara rutin melakukan tes dengan mengaktifkan alat tersebut setiap bulannya pada tanggal 26.
Provinsi Bengkulu, termasuk dalam daerah rawan gempa bumi dan tsunami karena berada di pertemuan lempeng aktif Indoaustralia dan Eurasia. (OL-13)
Baca Juga: Lewat Pinangki, Joko Tjandra Berupaya Dapat Fatwa dari MA
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Sistem peringatan dini gempa bumi memanfaatkan jaringan sensor seismik untuk mendeteksi gelombang primer (P)—gelombang cepat yang muncul pertama kali saat gempa terjadi.
BMKG membuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) yang resmi beroperasi sejak 11 November 2008.
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyebaran informasi kebencanaan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk operator seluler dan televisi.
Selain gempa dan tsunami, layanan distribusi informasi peringatan dini berbasis televisi digital tersebut juga memungkinkan untuk bencana, seperti kebakaran hutan, aktivitas vulkanik.
ADANYA potensi gempa dan tsunami megathrust membuat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diminta agar merawat sistem peringatan dini di daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved