Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Dua Alat Peringatan Tsunami di Kota Bengkulu Rusak

Marliansyah
27/8/2020 16:40
Dua Alat Peringatan Tsunami di Kota Bengkulu Rusak
Seorang petugas memeriksa alat deteksi tsunami, di stasiun pasang surut sistem peringatan dini tsunami, di Simuelue, Aceh.(Antara)

SEBANYAK dua sirene peringatan dini tsunami yang berada di Kota Bengkulu, di Kelurahan Padang Harapan dan Berkas kawasan Pantai  Panjang, saat ini dalam keadaan rusak.

Kepala BMKG Fatmawati Bengkulu Klaus Johannes Apoh Damanik, di Bengkulu, Kamis (27/8) mengatakan, ada dua sirene peringatan tsunami didua kelurahan di Kota Bengkulu, mengalami kerusakan.

"Tahun ini tidak ada alokasi dana pemeliharaan sirine tsunami dan rencananya tahun depan akan ada perbaikan," katanya.

Meskipun rusak, lanjut dia, deteksi dini peringatan gempa dan tsunami tetap termonitor di Geofisika BMKG Kepahiang.

Untuk itu, BMKG telah mengantisipasi peringatan dini melalui broadcast sms maupun group whatsapp dan via media sosial untuk disampaikan ke masyarakat jika ada potensi gempa yang berdampak pada munculnya gelombang tsunami.

Namun hal tersebut malah jadi kendala bagi masyarakat yang tidak memiliki alat komunikasi yang memadai.

Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 6,9 dan 6,8 mengguncang Bengkulu pada pekan lalu yang sudah disusul 24 gempa susulan. Selain itu, ada enam kabupaten lainnya yang juga rawan bencana gempa dan tsunami yang membutuhkan alat peringatan dini.

Enam kabupaten yang membutuhkan sirene tsunami yakni pesisir Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kaur, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan dan Seluma.

Selanjutnya, pulau terluar seperti Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, juga membutuhkan alat sirene tsunami untuk sistem peringatan dini bagi 3.000 jiwa masyarakat di pulau itu.

Sebanyak dua unit sirene yang ada di Kota Bengkulu, dikendalikan oleh petugas di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, tapi dapat diambilalih oleh BKMG jika 11 menit setelah gempa petugas BPBD Bengkulu belum mengaktifkan.

Untuk pemeliharaan alat tersebut, petugas BPBD secara rutin melakukan tes dengan mengaktifkan alat tersebut setiap bulannya pada tanggal 26.

Provinsi Bengkulu, termasuk dalam daerah rawan gempa bumi dan tsunami karena berada di pertemuan lempeng aktif Indoaustralia dan Eurasia. (OL-13)

Baca Juga: Lewat Pinangki, Joko Tjandra Berupaya Dapat Fatwa dari MA

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya