Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
JELANG puncak kemarau Oktober 2020, titik panas atau hotspot di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bermunculan. Sesuai laporan BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Kamis (27/8) pukul 07.00 Wita, terpantau 59 titik panas di 17 kecamatan di tujuh kabupaten yakni Alor, Ende, Kupang, Ngada, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, dan Timor Tengah Utara.
Jumlah titik panas yang terpantau satelit tersebut lebih banyak jika dibandingkan laporan Rabu (26/8) sebanyak 10 titik di lima kabupaten yakni Ende, Kupang, Sumba Timur, Sikka. dan Alor.
Baca juga: Pembangunan Bandara Ngloram Blora Dilakukan Secara Padat Karya
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi menyebutkan hotspot terbanyak berasal dari Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang sebanyak 16 titik, dan Kecamatan Lewa, Sumba Timur sebanyak 11 titik.
Menurutnya, jumlah titik bukan jumlah sebaran titik api atau kebakaran.
"Informasi sebaran titik panas merupakan indikator awal kebakaran lahan serta dapat dimanfaatkan dalam deteksi area terbakar. Citra satelit tersebut hanya menilai suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas," katanya. (OL-6)
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Timur kini berada dalam status waspada tinggi terhadap potensi Karhutla
Banyaknya titik panas yang selalu terpantu satelit ini disebabkan kondisi cuaca yang begitu panas dan angin kencang.
Kementerian Lingkungan Hidup mengeklaim hotspot di Provinsi Riau, berdasarkan data dari sistem Sipongi (semua satelit), periode 26 Juli 2025 tidak ada dalam kategori tinggi.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Menggunakan smartphone sebagai hotspot untuk berbagi koneksi internet memang sangat praktis, terutama saat Anda tidak memiliki akses Wi-Fi atau ketika sedang dalam perjalanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved