Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SETELAH menempuh perjalanan darat yang panjang dan melelahkan, pesawat N-250 Prototype Aircraft 01 akhirnya tiba di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, kemarin.
Pesawat pertama hasil grand strategy tahap tiga yang dicanangkan BJ Habibie itu diserahkan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk melengkapi koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala, Yogyakarta.
Setibanya di Lanud Adisutjipto, pesawat ini dibawa ke halaman museum. Di museum itu, N-250 akan dipajang di halaman depan bersama 59 pesawat bersejarah lainnya.
Memuseumkan pesawat bersejarah yang pernah menjadi ikon kebangkitan teknologi dirgantara Indonesia itu dinilai tidak terhindarkan.
Ketimbang menjadi besi tua di hanggar PT DI, hal itu dinilai dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat luas.
Pesawat dengan cat putih dan gradasi biru tua dan biru muda ini memang pernah menggegerkan Tanah Air karena untuk pertama kalinya Indonesia mampu memproduksi pesawat, bahkan dengan teknologi yang mumpuni.
Menurut pengamat dirgantara yang juga Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ninok Leksono, pemuseuman N-250 dapat menjadi pengingat.
“Bahwa kita itu dulu secara teknologi mampu mencapai tingkat seperti sejauh ini, yang dicapai mendiang Pak Habibie. Cuma memang tidak beruntung,” kata Ninok, kemarin.
Ninok tidak membantah bahwa kelanjutan proyek N-250 mengecewakan. Setelah terbang perdana pada 1995, Indonesia dihantam krisis ekonomi. Hal itu menyulitkan Indonesia memproduksi N-250 secara massal.
“Namun, Indonesia tidak boleh menyerah dalam teknologi kedirgantaraan. Saya yakin Indonesia justru terlahir untuk dirgantara,” ujar Ninok.
Sejarah N250 pertama kali dicatatkan pada 1989 saat pesawat N25 diperkenalkan di Paris Airshow, Le Bourget, Prancis, oleh BJ Habibie.
Pada 10 November 1994, prototipe N250 Gatotkaca berkapasitas 50 penumpang keluar dari hanggar (roll-out) ditarik 50 karyawan IPTN.
“Gatotkaca adalah nama yang diberikan oleh Presiden Soeharto untuk prototipe pertama N250. Setelah itu beliau memberi nama tiga prototipe N250 berikutnya yang dibangun dengan kapasitas 70 penumpang, yaitu Krincingwesi, Koconegoro, dan Putut Guritno,” kata Adi Prastowo, Manajer Komunikasi Perusahaan dan Promosi PTDI dalam keterangan persnya, kemarin.
Presiden Soeharto pun memperkenalkan dan menghadiahkan pesawat ini kepada rakyat Indonesia pada 10 Agustus 1995. Pesawat dengan registrasi PK-XNG berhasil melakukan penerbangan perdana (first flight) dengan disaksikan oleh Presiden Soeharto, Ibu Tien, Wakil Presiden Try Sutrisno, dan Ibu Tuti.
Keberhasilan terbang perdana N250 pada 10 Agustus 1995 ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang diperingati setiap tahunnya.
Namun, perjalanan pesawat ini akhirnya harus kandas dengan pemuseuman. Pemuseuman itu seolah menjadi akhir keberadaan industri strategis kedirgantaraan nasional.
Pengamat industri penerbangan Gery Soejatman menilai pemuseuman N250 menjadi pengingat bahwa pesawat canggih belum tentu laku sehingga kejadian itu diharapkan tidak terulang.
“Kita harus sadar, pesawat canggih belum tentu laku. Yang dicari pasar adalah pesawat yang murah biaya operasinya,” kata Gery, kemarin.
Untuk membuat pesawat, kata dia, harus dipikirkan aspek penjualannya.
“Kalau pesawat nggak bisa dijual, ya ujung-ujungnya mangkrak.” Gery kemudian menyarankan untuk membuat pesawat yang dibutuhkan pasar yang sesuai dengan kemampuan untuk menjualnya, seperti N219 yang lebih realistis daripada N250/R80.
Menurutnya, saat itu sektor pesawat turboprop ada lawan yang lebih mapan dalam penjualan dan pendanaan pemesanan bagi customer.
Di lain sisi, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma Fajar Adriyanto, mengatakan N250 sejatinya pesawat bermesin turbopropeler yang cukup canggih dan bahkan telah menggunakan teknologi fl y by wire, juga sejumlah teknologi lain yang biasa dipakai dalam pesawat tempur. (Wan/AU/Tri/X-6)
Tak hanya berkaitan dengan gaya, memilih pakaian yang tepat bisa memberikan kamu pengalaman terbang yang menyenangkan dan aman.
Dua orang ditemukan tewas di kompartemen roda pesawat JetBlue yang terbang dari New York City, setelah mendarat di Bandara Fort Lauderdale-Hollywood International pada Senin malam.
Asosiasi Penerbangan Jerman (BDL) mencatat, di sepanjang 2024, ada 334 korban tewas di seluruh dunia akibat kecelakaan penerbangan sipil.
Sebuah pesawat milik maskapai Etihad Airways yang berencana bertolak dari Bandara Melbourne mengalami pecah ban hingga akhirnya batal lepas landas.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan pesawat terbang yang jatuh pada pekan lalu adalah karena terkena tembakan dari darat.
Pengamat Penerbangan Nasional, Chappy Hakim, menilai trafik penerbangan yang meningkat di akhir tahun, serta cuaca buruk menjadi salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan pesawat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved