Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Sosok Bu Tejo dalam tiga hari belakangan populer seiring dengan kesuksesan film Tilik. Siti Fauziah Saekhoni (Ozi) selaku pemeran Bu Tejo pun menceritakan tentang pengalamannya membintangi film berdurasi 32 menit 34 detik ini.
Ozi menilai sosok Bu Tejo sebenarnya tidak julid. "Dia cuma mempertanyakan hal-hal yang dia ketahui dari informasi di internet yang diakses," kata Ozi, Kamis (20/8).
Ozi menceritakan proses pencarian karakter yang tepat untuk tokoh Bu Tejo yang diperankannya adalah hal terpenting. Baginya yang banyak berkecimpung di dunia teater, tokoh yang diperankan harus memiliki latar belakang yang jelas, baik dari psikologis maupun sosiologis.
Riset yang dilakukannya untuk membangun karakter Bu Tejo pun sederhana. Dia menggali karakter Bu Tejo saat belanja di pasar. Diamatinya tingkah polah ibu-ibu di pasar saat berbincang satu sama lain.
Kepingan-kepingan percakapan itu yang kemudian dieksplorasi untuk membangun karakter Bu Tejo hingga mendapatkan penjiwaan. Di sisi lain, karakter yang diperankannya juga sangat dekat dengan kehidupan kesehariannya, sehingga dia tidak terlalu kesulitan.
"Kalau sudah dekat banget, aku juga kayak bu Tejo, sok nyinyir. Bahkan, ada yang bilang judule Bu Tejo meranke (memerankan) Ozi," lanjutnya.
Namun, Ozi mengatakan ada perbedaan dirinya dengan Bu Tejo. Dia lebih memilih mengkroscek informasi yang didapat kepada orang yang dimaksud, daripada membicarakannya dengan orang lain.
Baca juga: Dua Film Indonesia Diputar di Shanghai Film Festival
Dia mengatakan awalnya sosok Bu Tejo diperankan oleh orang lain. Namun, karena si calon pemeran sudah cukup sepuh dan medan yang dilalui saat syuting berat, pemeran Bu Tejo akhirnya diganti. Ozi-lah yang kemudian didapuk memerankan tokoh tersebut.
"Saat disuruh menjadi Bu Tejo, saya juga agak kaget. Bisa nggak ya," kata Ozi yang baru pertama mendapatkan peran utama di film.
Sutradara meyakinkan dirinya mampu memerankan Bu Tejo. Padahal, dia saat itu seharusnya bukan berperan sebagai tokoh utama dan proses pengambilan gambar sudah akan dimulai.
Ozi pun meminta waktu untuk mendalami karakter Bu Tejo karena peran yang dibawakannya cukup krusial dan banyak dialognya. "Dari reading sampai selesai waktunya cuma dua mingguan," kata perempuan yang telah bermain dalam enam film ini.
Khusus pengambilan gambar, kata dia, prosesnya cukup singkat, hanya tiga hari. Proses pengambilan gambar hanya dilakukan pada pagi hari.
Saat pengambilan gambar adalah yang terberat. Pasalnya, dia harus berakting di atas truk yang sedang berjalan dengan melewati jalanan yang naik-turun.
Di balik lika-likunya memerankan sosok Bu Tejo, Ozi mengaku senang dengan tingginya respons penonton. Ternyata tidak hanya film Hollywood yang ditonton. Banyak film pendek yang lain yang bagus untuk ditonton.
"Film ini disukai mungkin karena dekat sama keseharian, sehingga menjadi seru bagi mereka (penonton)," tukas Ozi.
Walau menggunakan bahasa Jawa sehari-hari, film ini juga terasa dekat dengan masyarakat umum. (OL-14)
Film itu akan menyajikan cerita perjalanan hidup Aqilla setelah merelakan anak kandungnya Baskara (Faqih Alaydrus) untuk diasuh oleh pasangan Arif dan Yumna di Surakarta.
Sosok hantu yang menyeramkan itu bakal muncul di film Kang Solah From Kang Mak X Nenek Gayung, spin off dari film Kang Mak from Pee Mak.
AKTRIS Lily Collins, pemeran utama dalam serial Emily in Paris sudah terjun ke dunia hiburan sejak masih balita, tepatnya tahun 1992 saat usianya baru dua tahun.
Film berjudul Surat Untuk Presiden mengisahkan tentang harapan, keteguhan hati, dan cinta keluarga.
Kolaborasi vokal Eva Celia dan Bilal Indrajaya diharapkan menjadi penghubung antargenerasi untuk menjadi penikmat cerita Rangga dan Cinta.
Menurut Nurra Datau, kemiripan dengan The Last Airbender terutama karena Panji Tengkorak juga mengusung visual dua dimensi dan koreografi pertarungan yang didasari oleh seni beladiri.
KETUA Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menegaskan bahwa Arab Saudi mengultimatum Indonesia untuk segera menentukan wilayah di Arafah untuk haji, jika tidak akan diberikan pada negara lain
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
Israel disebut tengah berunding dengan lima negara, termasuk Indonesia, untuk menerima warga Gaza
Prabowo menegaskan perlunya pengawasan dan transparansi dalam kekuasaan.
PBSI membidik satu gelar juara pada Kejuaraan Dunia 2025 yang akan berlangsung 25–31 Agustus di Adidas Arena atau Arena Porte de La Chapelle, Paris, Prancis.
PERAHU naga berhasil meraih tiga medali emas untuk Indonesia dalam ajang The World Games Chengdu 2025. Adapun yang terbaik yakni nomor 10-seater 500 meter, Minggu (10/8) waktu setempat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved