Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

DPRD dan Pemda Gencarkan Tes Usap

YH/UL/BN/N-1
21/8/2020 05:45
DPRD dan Pemda Gencarkan Tes Usap
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan COVID-19 mengambil sampel Aparatur Sipil Negara (ASN) saat tes usap massal di Tegal, Jawa Tengah.(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

MEREBAKNYA klaster perkantoran disikapi Sekretariat DPRD Sumatra Barat dengan menggelar tes usap bagi semua anggota dewan, sekretariat, aparatur sipil negara (ASN), hingga tenaga kontrak.

Sekretaris DPRD Sumbar Raflis menyatakan tes usap pertama sudah dilakukan Jumat (14/8) terhadap sejumlah anggota DPRD, staf, tenaga ahli, pramusaji, cleaning service, satpam, dan ASN. Total ada 82 orang yang mengikuti tes usap saat itu.

Informasi yang didapat dari Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumbar Jasman Rizal, ada seorang ASN yang dinyatakan positif sehingga semua diminta ikut tes usap. Terhadap ASN yang positif sudah dilakukan tracing dan tracking. Kini yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Kemarin, 251 orang lagi mengikuti tes usap. Menurut Jasman, DPRD adalah kantor unsur penyelenggaraan pemerintahan yang sangat strategis. Apalagi DPRD akan melakukan pembahasan ra­perda sehingga perlu tes usap agar gedung benar-benar aman dari covid-19.

Kabupaten Cirebon juga meningkatkan tes usap setelah mendapat bantuan mesin polymerase chain reaction (PCR) portabel dari Pemprov Jawa Barat. Kemarin ada penambahan 7 kasus sehingga warga Kabupaten Cirebon yang terpapar menjadi 148 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni menyatakan adanya bantuan mesin PCR portabel mempermudah pihaknya melakukan tes usap sampai ke pelosok-pelosok.

“Mesin PCR ini bisa dibawa ke mana-mana dan dapat memeriksa 8 sampel selama 45-50 menit. Kalau kita periksa satu desa dalam 5 jam, saat itu juga dapat diketahui hasil sekurangnya 45 orang,” imbuhnya.

Pemkab Malang, Jatim, juga menambah mesin PCR dan siap menggencarkan tes usap.

“Setelah kita menambah alat PCR, deteksi dan penanganan akan lebih cepat selain pemberian obat,” tegas Bupati Malang Muhammad Sanusi kepada Media Indonesia, kemarin.

Mesin PCR ditempatkan di Rumah Sakit Daerah Kanjuruhan. Penambahan alat PCR di Kabupaten Malang akan melengkapi peralatan serupa yang sudah ada di RS Lavalette, RS Saiful Anwar dan RS Universitas Brawijaya.

Dengan demikian, penanganan wabah korona di Malang Raya, yang meliputi Kabupaten/Kota Malang dan Kota Batu, diharapkan bisa lebih baik. (YH/UL/BN/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya