Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

PLTB Sidrap II Direncanakan Berkapasitas 60-70 MW

Antara
19/8/2020 05:56
 PLTB Sidrap II Direncanakan Berkapasitas 60-70 MW
Sebuah kendaraan alat berat beroperasi di area pembangunan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulsel.(ANTARA FOTO/Abriawan)

PEMBANGKIT Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap Tahap II atau ekspansi di Sidrap, Sulawesi Selatan, direncanakan berkapasitas 60-70 MW dengan menggunakan 22 turbin. Kepala Pengembangan Proyek PLTB Sidrap Niko Priyambada di Sidrap, Sulsel, Selasa (18/8) mengatakan ke-22 turbin tersebut masing-masing berkapasitas 3,64 MW. Pada PLTB Sidrap Tahap I memakai 30 turbin dengan total kapasitas 75 MW.

Menurut Niko penetapan kapasitas tersebut mengikuti proyeksi kebutuhan permintaan listrik Sulawesi bagian selatan dan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL).

"Tetapi, untuk kapasitas daya finalnya belum, nanti jika sudah ada penandatanganan PJBL (perjanjian jual beli listrik) baru bisa dipastikan," katanya.

Pada pembangunan PLTB Sidrap II, PT UPC Renewables Indonesia, selaku pengembang, menyiapkan investasi senilai 125 juta dolar AS. Jumlah yang lebih sedikit dibanding pembangunan PLTB Sidrap I yang menelan biaya 150 juta dolar AS. Nilai investasi PLTB Sidrap II lebih sedikit dari tahap I karena penggunaan lahan yang disiapkan untuk rekonstruksi hanya sekitar 40-50 hektare dan pembebasannya telah mencapai 85 persen.

"Tetapi, kita pasti akan bebaskan lebih karena akan menyiapkan cadangan jadi ketika butuh lahan maka kita tidak perlu lagi membebaskan lahan," ujar Niko.

Sebagian pengeluaran yang digunakan untuk pembangunan PLTB Sidrap I itu juga akan dipakai pada ekspansi. Salah satunya pemanfaatan kembali gedung operasi pemeliharaan atau kantor induk dalam mengawal pembangunan PLTB Sidrap II, sehingga diharapkan bisa mengurangi biaya.

baca juga: Pusat Kucurkan Rp150 Miliar Untuk Pembangunan PLTMH Dharmasraya

Niko juga mengungkapkan PLTB Sidrap II sedikit berbeda karena akan dilengkapi sistem baterai. Itu digunakan pada saat angin berhenti mendadak dan mengakibatkan produksi listrik berkurang 

"Daya yang disimpan di baterai itu akan dipakai untuk menurunkan daya secara pelan-pelan agar jaringan PT PLN tidak kaget dan punya waktu menyalakan pembangkit lain untuk mengisi kekurangan daya," tambahnya.

Pemanfaatan baterai tersebut agar kekurangan produksi daya PLTB Sidrap yang tergantung dari angin tidak menimbulkan gangguan yang terlalu signifikan ataupun berpotensi merusak jaringan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya