Persiapan Sudah Matang, KBM Tatap Muka di Cianjur Ditunda

Benny Bastiandy
18/8/2020 14:30
Persiapan Sudah Matang, KBM Tatap Muka di Cianjur Ditunda
Sejumlah murid SD Negeri Curug mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan era normal baru (new norm(Antara)

SEDIANYA belajar tatap muka di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaksanakan hari ini Selasa (18/8), namun ditangguhkan sementara waktu. Terdapat berbagai pertimbangan yang mendasari belum bisa dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Wilayah VI, Ester Miory, tak memungkiri awalnya memang sudah direncanakan dengan matang belajar tatap muka dilaksanakan mulai 18 Agustus sesuai instruksi Gubernur Jawa Barat. Namun, ada faktor lain yang jadi dasar pertimbangan
kegiatan belajar tatap muka harus ditangguhkan sementara waktu.

"Jadi, rencana KBM tatap muka belum bisa kami laksanakan. Di antara pertimbangannya menyangkut belum semuanya guru melakukan rapid test atau swab test, kemudian masih ada orangtua yang belum mengizinkan anak mereka belajar tatap muka," jelas Ester saat dihubungi mediaindonesia.com melalui
sambungan telepon seluler, Selasa (18/8).

Ester menuturkan sebetulnya dari sisi sarana dan prasarana ataupun fasilitas protokol kesehatan di setiap sekolah sudah cukup mumpuni. Namun, kondisi keamanan dan keselamatan menjaga penyebaran covid-19 jauh lebih penting.

"Adanya rapid test ataupun swab test bagi guru ini sangat penting. Jangan sampai kita memaksakan belajar tatap muka, tapi mengabaikan hal-hal yang bisa berpotensi menyebarkan covid-19," ucap Ester.

Pertimbangan teknis lain yang mendasari di Kabupaten Cianjur belum bisa melaksanakan belajar tatap muka, sebut Ester, menyangkut kondisi di lingkungan Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan Jawa Barat Wilayah VI. Sebagaimana diketahui, sampai saat ini semua pegawai di lingkungan instansi tersebut sedang menjalani karantina atau isolasi mandiri pascaadanya salah seorang pegawai terkonfirmasi positif covid-19.

"Kita juga harus mengantisipasi stigma masyarakat," imbuhnya.

Di Kabupaten Cianjur rencananya belajar tatap muka akan digelar di 50 sekolah yang berada di zona hijau. Jumlah tersebut terdiri dari tingkat SMA sebanyak 35 sekolah, SMK sebanyak 13 sekolah, dan SLB sebanyak 2 sekolah.

"Sekarang kita persiapkan lagi. Mudah-mudahan awal September bisa dilaksanakan belajar tatap muka. Mohon doa dari semuanya semoga kita diberikan kesehatan agar bisa melayani maksimal untuk kepentingan dunia pendidikan," pungkas Ester.

Baca Juga: KBM Tatap Muka Dimulai, Sekolah Akan Dimonitor

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, menjelaskan Pemkab Cianjur sepakat menangguhkan sementara waktu belajar tatap muka bagi semua tingkatan sekolah. Dalihnya, Herman ingin memastikan semua guru harus betul-betul terbebas dari covid-19 dengan cara dites usap (swab).

"Untuk belajar tatap muka, saya tangguhkan dulu. Saya ingin semua guru sehat dan harus dites swab dulu," jelas Herman.

Dalam waktu dekat, Pemkab Cianjur akan melaksanakan tes usap bagi semua guru di semua tingkatan sekolah. Jika hasil tes usap dinyatakan negatif, maka Pemkab Cianjur akan merencanakan kembali pembukaan belajar tatap muka.

"Tapi kalau ada positif, guru yang bersangkutan harus diisolasi sampai betul-betul sembuh. Sehingga tidak ada potensi menularkan kepada anak didik maupun kepada masyarakat lainnya," pungkas Herman. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya