Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pariwisata Mandalika NTB Diharapkan Topang Perekonomian Nasional

Mediaindonesia.com
11/8/2020 17:05
Pariwisata Mandalika NTB Diharapkan Topang Perekonomian Nasional
Tha Mandalika, NTB, menggelar event balap motor MotoGP mulai tahun 2021.(Ist)

PEMERINTAH Indonesia telah menjadikan sektor pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional. Sebagai BUMN, PT Pengelolaan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) berkomitmen untuk mendukung penuh upaya pemerintah tersebut.

Terlebih lagi, ITDC merupakan BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika/The Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pada keterangan persnya, Selasa (11/8), Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Kami optimistis sektor pariwisata akan mampu menopang perekonomian Indonesia pada masa mendatang.”.

“Oleh karena itu, ITDC berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata baru di Indonesia sehingga nantinya dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata kepada negara. Salah satu amanah dari pemerintah yang kami kerjakan adalah mengembangkan destinasi super prioritas The Mandalika,” papar Abdulbar.

Untuk mempercepat pengembangan The Mandalika, Abdulbar menjelaskan bahwa ITDC telah membangun infrastruktur dasar kawasan serta membangun fasilitas umum guna menarik minat wisatawan dan investor.

“Hingga saat ini, telah dibangun sejumlah infrastruktur dasar antara lain pembangunan dan penataan jalan dalam kawasan sepanjang 11 km, jalur pipa distribusi air bersih, jaringan listrik PLN, dan instalasi pengolah air bersih berteknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) tahap I,” jelasnya.

Dalam kawasan juga telah disiapkan sejumlah fasilitas umum antara lain Masjid Nurul Bilad berkapasitas 4000 orang, Kuta Beach Park, the Mandalika, yang dilengkapi arena bermain anak-anak, tempat bilas, loker untuk menyimpan barang, dan toilet, serta Balai Penyelamatan dan Pengamanan Wisata (Balawista) dengan fungsi sebagai Pos Penyelamatan, Pos Kesehatan, Pusat Informasi Wisata, dan Pengamanan Pantai.

Kawasan The Mandalika juga memiliki Bazaar Mandalika dengan kapasitas 330 Lot yang difungsikan untuk menampung produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Makin lengkapnya fasilitas umum ini mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke The Mandalika.

 Tercatat jumlah wisatawan yang berkunjung bisa mencapai 4.000-5.000 orang per hari pada musim liburan. Dari sisi investasi, The Mandalika telah berhasil menarik komitmen investasi sebesar Rp23 triliun dari investor.

“Investasi terbesar berasal dari Vinci Constructions Grand Project yang berinvestasi senilai US$ 1 milyar atau setara Rp15 triliun (kurs Rp15 ribu per dolar AS) secara bertahap selama 15 tahun guna mengembangkan distrik sport and entertainment,” jelas Abdulbar.

Guna meningkatkan daya tarik kawasan yang dikembangkan dengan konsep sportainment ini, ITDC akan menggelar event balap motor MotoGP mulai tahun 2021 di Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika).

“Sirkuit Mandalika yang dibangun oleh ITDC ini ditargetkan akan rampung secara keseluruhan pada Juni 2021,” tutur Abdulbar.

Event MotoGP, diyakini Abdulbar, akan membawa manfaat ekonomi yang besar bagi The Mandalika dan Indonesia antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS.

Selain itu, ajang MotoGP menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, diperkirakan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dollar AS per tahun.

“Setiap minggunya ajang MotoGP juga ditonton hampir 430 juta pemirsa televisi di seluruh dunia sehingga akan memperkuat country branding Indonesia sebagai sport tourism destination,” Jelas Abdulbar.

Pengembangan The Mandalika juga diperkirakan akan makin pesat seriring kuatnya dukungan pendanaan yang didapat ITDC yaitu dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berupa fasilitas pembiayaan senilai USD 248,4 juta atau setara Rp3,6 Triliun (1 USD = Rp14.500-) dalam payung program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP) .

Selain itu, pandanaan ITDC dari pembiayaan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) dengan besaran mencapai Rp1,18 triliun.  (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya