EMPAT kapanewon (kecamatan) di Kabupaten Gunungkidul, saat ini sudah mengajukan permintaan bantuan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan.Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Edy Basuki, Rabu mengatakan saat ini sudah ada lima kapanewon yang terdampak kekeringan. Kelima kapanewon ini adalah Kapanewon Rongkop, Kapanewon Paliyan, Kapanewon Girisubo, Kapanewon Semanu dan Kapanewon Purwosari.
"Yang sudah mengajukan permintaan air bersih adalah Kapanewon Rongkop, Kapanewon Semanu, Kapanewon Paliyan dan Kapanewon Purwosari," kata Edy, Jumat (7/8).
Dia memerinci dari lima kecamatan tersebut, yang terdampak tidak kurang dari 260 padukuhan (dusun). Edy menjelaskan, untuk tahun ini BPBD Kabupaten Gunungkidul memperkirakan, wilayah yang terdampak kekurangan air bersih akan lebih luas dibanding tahun sebelumnya. Untuk menyalurkan air bersih kepada warga yang terdampak, Pemkab Gunungkidul menganggarkan dana sebesar Rp700 juta.
"Kami sudah mulai melakukan dropping air bersih sejak Selasa (22/7) lalu," ujarnya.
baca juga: Air Bersih untuk Bantuan Kemarau Menipis
Namun diakui, dropping air bersih yang sudah berjalan ini tidak dapat optimal karena banyak akses jalan masuk desa yang ditutup karena alasan pencegahan lalu lintas orang yang dapat menuarkan covid-19. Sementara untuk membantu petani bawang di Nawungan, Selopamioro, Imogiri, Bantul yang mengalami kesulitan penyaluran irigasi, dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian membantu penerapan sistem irigasi hemat air.
Sekretaris Badan Peneitian dan Pengembangan Pertanian, Haris Syahbuddin, Rabu di Bantul mengatakan sistem ini menampung air pada embung mini. Di Nawungan saat ini luasan penanaman bawang merah mencapai 25 hektare dan akan diperluas hingga 90 hektare. (OL-3)