Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Bangkitkan Pariwisata, Riau Luncurkan Gerakan Bisa

Rudi Kurniawansyah
02/8/2020 15:44
Bangkitkan Pariwisata, Riau Luncurkan Gerakan Bisa
Salah satu destinasi wisata di Riau, Pulau Cinta.(MI/Rudi Kurniawansyah)

Melalui gerakan Bisa (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman) Provinsi Riau berusaha membangkitkan sektor pariwisata yang saat ini
terdampak Covid-19. Hal ini untuk mengantisipasi kondisi tatanan kehidupan baru sesuai prinsip higienis dan sanitasi yang baik.

Gerakan Bisa merupakan program semacam padat karya yang mengikutsertakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan destinasi pariwisata. Sehingga seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di dalamnya siap memasuki masa adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, sangat penting bagi seluruh stakeholder pariwisata agar menerapkan protokol kesehatan sebagaimana tertuang dalam KMK Nomor HK.01.08/Menkes/382/2020 tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19 dan buku panduan teknis yang merupakan turunan dari keputusan tersebut.

Baca Juga: PSBB tak Diperpanjang, 117 Tempat Wisata di Riau Siap Buka Lagi

"Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman, serta mendukung destinasi pariwisata dalam menyongsong tatanan kehidupan baru pascapandemi covid-19,'' kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Minggu (2/8).

Ia mengharapkan Gerakan Bisa dapat bermanfaat untuk semua stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif.  "Pariwisata penting untuk bangkit kembali dalam mempromosikan Riau yang bersih, indah, sehat, dan aman di mata dunia," kata Syamsuar yang mengaku sangat menyambut baik Gerakan Bisa tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat mengatakan Gerakan Bisa adalah kegiatan yang dipelopori oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dilaksanakan serentak di 3 Kabupaten dan Kota di Riau, pada 4-5 Agustus 2020 pukul 08.00-16.00 WIB. Gerakan itu melibatkan 300 orang pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Adapun lokasinya di lima destinasi wisata, yakni Taman Tunjuk Ajar Integritas, Taman Tuan Kadi (Kota Pekanbaru), Pulau Cinta (Kabupaten Kampar), dan Istana Siak Sri Indrapura, Makam Koto Tinggi (Kabupaten Siak).

"Gerakan Bisa untuk melaksanakan program semacam padat karya dalam upaya mitigasi dampak Covid-19. Di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan langkah-langkah yang cepat, tepat, fokus, dan terpadu melalui sinergitas antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya," kata Roni.

Ia menerangkan, khusus pada hari pertama, Selasa (4/8) dilaksanakan secara virtual mengunakan aplikasi zoom meeting di masing-masing destinasi atau lokasi, diikuti oleh Direktur Pengendalian Kebijakan Strategis Kemenparekraf di Jakarta, Wali Kota Pekanbaru, Bupati Kampar, Bupati Siak dan Kepala Dinas Pariwisata Riau. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan aktifitas gotong royong, mempersiapkan tempat sampah, alat-alat kebersihan, pengecatan papan informasi covid-19, wastafel, tempat cuci tangan, thermogun, dan alat semprot disinfektan.

Pemerintah melalui Kemenparekaf memberikan bantuan berupa tempat sampah permanen dan tempat sampah plastik, alat cuci tangan, gerobak dorong, cangkul, sapu lidi, cat minyak, tiner, kuas cat, ditambah lagi sarung tangan kerja, disinfektan beserta alat semprot disinfektan, masker kain, pakaian seragam, signage atau papan informasi publik di destinasi wisata, papan informasi Covid-19 dan Thermogun.

Adapun tujuan kegiatan ini digelar untuk pemberdayaan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang terdampak ekonominya pasca Covid-19. Mendorong perbaikan indikator Health and Hygiene dan Safety and Security di lingkungan destinasi pariwisata untuk peningkatan peringkat Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI), mendukung destinasi pariwisata serta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mengantisipasi kondisi tatanan kehidupan baru pasca Covid-19 sesuai prinsip higienis dan sanitasi yang baik.

Menurut data Kemenparekraf berdasarkan hasil Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2019, Indonesia menempati peringkat ke-102 dalam kategori Health and Hygiene dan peringkat ke-80 dalam kategori Safety and Security dari 140 negara sehingga diperlukan komitmen dan sinergi yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan pelaku periwisata di pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas dan daya saing destinasi pariwisata Indonesia. (RK/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya