Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kemensos Gelar Layanan Rehabilitasi Sosial Satu Pintu

Tosiani
01/8/2020 05:10
Kemensos Gelar Layanan Rehabilitasi Sosial Satu Pintu
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat.(MI/Atalya Puspa)

KEMENTERIAN Sosial terus melakukan peningkatan layanan dalam rehabilitasi sosial penyandang disabilitas. Salah satunya, tahun depan, mereka akan melaksanakan model layanan satu atap.

“Perubahan paradigma akan dimulai dan awal tahun depan bisa dilaksanakan di UPT pusat dan balai. Kami tidak lagi memberikan layanan spesialis, tetapi terbuka seperti di Balai Disabilitas Kartini di Temanggung, Jawa Tengah. Tidak hanya untuk satu disabilitas, tapi semua disabilitas bisa dilayani dengan baik, ” kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat, pada diskusi kelompok terbatas di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Kartini, Temanggung, kemarin.

Dengan model layanan satu atap, lanjutnya, semua layanan bisa dilaksanakan di satu gedung yang didukung kehadiran para pemangku kepentingan secara bersama-sama. Layanan ini membuat jalinan kerja antarinstansi terbangun untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pemerlu layanan secara komprehensif dan tidak parsial.

Menurut Harry, selama ini hal tersebut belum terwujud.

Setiap instansi sibuk dengan urusan masing-masing dan tidak ada kepaduan. Bahkan, antardirektorat juga tidak ada keselarasan kerja.

“Belajar dari negara lain yang sudah maju dalam layanan publik. Mereka melakukan layanan terpadu dengan one stop service dan lebih kuat dengan layanan satu pintu yang terkoneksi dengan sistem,” tandas Harry.

Di Temanggung, pemerintah juga terbantu dengan kiprah Pesantren ABATA yang membina anak-anak penyandang disabilitas tunarungu-wicara. Ada 40 anak disabilitas rungu-wicara dari berbagai daerah belajar di pesantren tersebut. “Proses pembelajaran berlangsung secara verbal, tidak menggunakan bahasa isyarat,” kata Nur Sauminatun, Kepala Sekolah Pesantren ABATA. (TS/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya