Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Melawan Pandemi dengan Aplikasi

Heri Susetyo
24/7/2020 04:40
Melawan Pandemi dengan Aplikasi
Petugas melihat layar pergerakan penyebaran virus di posko digital Covid-19 delta trisula kampung tangguh, di Polresta Sidoarjo, kemarin.(MI/Heri Susetyo)

SETELAH Kampung Tangguh, pemangku kepentingan di Jawa Timur menggulirkan aplikasi Delta Trisula. Keduanya menjadi upaya untuk mempercepat penanganan pandemi.

“Delta Trisula merupakan aplikasi yang mendata perkembangan pasien covid-19 secara real time. Kami bisa memantau pasien yang keluyuran keluar dari tempat isolasi,” kata Ka­polresta Sidoarjo, Komisaris Besar Sumardji, saat meluncurkan Delta Trisula, kemarin.

Sementara ini, aplikasi digital tersebut digunakan di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Data yang digunakan berasal dari Dinas Kesehatan Sidoarjo. Data itu dipecah lebih detail hingga tingkat kewilayahan, RT, dan RW.

Operator bisa berkomunikasi de­ngan pasien melalui gawai. Jika ada pasien positif covid-19 yang keluar dari lokasi isolasi, operator akan menerima sinyal berupa suara peringatan.

“Kalau ada pergerakan pasien, petugas di posko memberitahukan kepada tim di lapangan yang sudah dibentuk. Mereka akan menjemput sang pasien dan membawanya kem­bali ke tempat isolasi,” tandas Sumardji.

Di Jawa Barat, sejumlah wilayah sudah siap memberlakukan aturan wajib bermasker. Pelanggar didenda Rp100 ribu-Rp150 ribu. Purwakarta sudah memulainya dengan melakukan razia.

“Sementara ini kami baru menegur para pelang­gar. Operasi dilakukan langsung di lokasi umum, juga kepada pengendara mobil dan mo­tor,” kata Sekretaris Gugus Tugas Covid-19, Wahyu Wibisono.

Di Sumedang, upaya pencegahan dilakukan dengan membatasi jumlah pasien yang berobat ke puskesmas. “Layanan umum dikurangi menjadi 76% dari kondisi normal,” kata Kepala Tata Usaha Puskesmas Jatinangor, Kustia.

Tetap siaga

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus meminta bupati dan wali kota untuk tetap siaga dan melakukan tes massal. Ia secara khu­sus meminta kepada Wali Kota Semarang, Bupati Demak, dan Bupati Jepara, yang wilayahnya masih berada di zona merah.

“Kita harus mempercepat deteksi dan penanganan dini. Gunakan data kesehatan untuk mengambil keputusan kapan harus tancap gas, kapan harus mengerem,” tandasnya.

Sumatra Utara juga masih harus berlelah. Pasalnya, penambahan jumlah pasien terus menanjak. Kemarin, jumlah pasien positif bertambah 100 orang. Angka itu jauh lebih tinggi daripada angka kesembuhan yang hanya bertambah 16 orang.

“Penularan paling tinggi di Kota Medan, Deliserdang, Binjai, Pematangsiantar, dan Karo. Kami sudah minta semua sekolah menunda kegiatan belajar tatap muka,” kata juru bicara Gugus Tugas Whiko Irwan.

Meski angka penambahan pasien baru masih di atas 100 kasus per hari, Kalimantan Selatan mencatat angka kematian yang terus menurun.

“Persentase kematian 5,02%, sedangkan tingkat kesembuhan 42,9%. Upaya yang terus dilaksanakan ialah meningkatkan kapasitas uji sampel usap hingga 2.000 per hari,” papar Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Roy Rizali Anwar. (RZ/TJ/AS/YP/DY/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya