Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
BADAN Pusat Statistik (BPS) telah merilis data penduduk miskin berdasarkan hasil survei lapangan. Data tersebut cukup melegakan karena menempatkan Provinsi Kepulauan Babel dengan jumlah penduduk miskin terendah keempat se-Indonesia.
Menanggapi hal itu, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, mengatakan data yang dikeluarkan oleh BPS tersebut patut dicermati sebagai acuan bahwa semua unsur di provinsi berjalan. "Terutama yang menyangkut perekonomian, kendati data tersebut dikumpulkan saat awal terjadinya lonjakan pandemi Covid-19," jelasnya.
"Kita tahu data yang dikumpul itu diambil bulan September 2019 dan Maret 2020. Saat itu pandemi Covid-19 baru muncul, termasuk juga di Babel. Yang kita rasakan sama-sama, itu artinya, angka kemiskinan yang dirilis BPS di bulan Juli 2020 kemarin, belum mendeteksi secara keseluruhan akibat dari dampak Covid-19," ungkap Gubernur Erzaldi.
Namun begitu, menurut Erzaldi, angka kemiskinan yang terbilang rendah itu patut diapresiasi karena begitu banyak faktor yang memengaruhinya.
"Karena jika hanya seorang gubernur saja, maka tidak bisa membuat program yang baik bagi perekonomian jika tidak didukung semua pihak," tuturnya.
Karena itu, Gubernur Erzaldi memandang bahwa data yang diungkap BPS merupakan hasil sinergisitas baik pemerintah, legislatif, forkopimda, dan masyarakat. Karena itu, ia menyampaikan terima kasih atas data yang disampaikan BPS.
"Belum dihitung bagaimana masa pandemi," ungkap Gubernur Erzladi. Dari data yang dirilis BPS, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menduduki peringkat empat terendah angka kemiskinan di Indonesia dari data persentase yang dirilis pada bulan Juli 2020.
Kondisi ini adalah angka kemiskinan yang data lapangannya dikumpulkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2020. Angka kemiskinan Babel tidak tinggi ini disebabkan garis kemiskinan (GK) Babel yang sangat tinggi, bahkan tertinggi se-Indonesia yaitu di atas Rp 700 ribu rupiah, sedangkan GK nasional sekitar Rp 400 ribu rupiah.
Menanggapi itu, Gubernur Erzaldi mengatakan itu adalah standar yang telah ditetapkan, sehingga jika di Babel angka GK terendahnya Rp 700 ribu. Bila ada yang di angka Rp 650 ribu, maka untuk angka nasional Babel masih tertinggi.
"Itu diukur tiap dua kali dalam setahun, diukur dari kemampuan pemenuhan kebutuhan makanan dan non makanan," ujar Erzaldi.
Untuk diketahui, Babel tetap bertahan di peringkat empat pada Maret 2020 dengan persentase sebesar 4,53%. Sedangkan sebelumnya pada September 2019 dengan posisi yang sama, angka kemiskinan Babel sebesar 4,50%. Ada kenaikan sebesar 0,03%, di atas Bali, Kalimatan Selatan, dan disusul DKI Jakarta.(OL-09)
Lembaga Demografi UI mengungkap masih banyak lansia di Indonesia yang hidup miskin dengan kesehatan buruk masih harus terus bekerja.
Wamensos Agus Jabo Priyono menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. Sebab, Sekolah Rakyat merupakan salah satu program untuk memutus kemiskinan
Prabowo menekankan, Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan.
Video bocah Gowa pungut snack pejabat usai HUT ke-80 RI viral. Fakta di baliknya ungkap ironi kemiskinan, dana publik terbuang, hingga reaksi Kapolres.
Penyaluran bantuan sosial (bansos) yang mengacu pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan lebih baik.
Lembaga Riset dan Data Analisis Sigmaphi 118,73 juta orang atau 42,9% penduduk Indonesia pada tahun 2023 hidup dalam kondisi tidak layak.
Saya tidak melihat indikasi turunnya konsumsi.
ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) melihat capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 sebesar 5,12% memberi sinyal bahwa perekonomian Indonesia masih memiliki pondasi yang kuat.
Karena itu, insentif harus dirancang sebagai bagian dari ekosistem yang mendorong produktivitas, transfer teknologi, dan peningkatan kualitas tenaga kerja.
CHIEF Economist Permata Bank Josua Pardede mengungkapkan persoalan validitas data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi triwulan II sebesar 5,12%.
Surplus perdagangan barang yang sudah berlangsung selama 62 bulan berturut-turut menjadi bantalan utama ketahanan ekonomi eksternal Indonesia.
BPS mengungkapkan dari jumlah 33,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia, lebih dari separuh atau 55,21% lansia di Indonesia masih masuk ke dalam angkatan kerja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved