Kurang Tenaga Atasi Kebakaran Hutan

(RF/DW/PO/N-2)
08/7/2020 06:35
Kurang Tenaga Atasi Kebakaran Hutan
KEBAKARAN HUTAN LINDUNG BANGKA BELITUNG: Foto udara kebakaran hutan lindung di Kepulauan Bangka, Bangka Belitung. Jumat (23/10)( ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/ )

JIKA dibandingkan dengan wilayah lain, tahun ini upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Bangka Belitung masih akan keteteran. "Kami kekurangan personel polisi hutan untuk melakukan pengawasan hutan," aku Kepala Bidang Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Dinas Kehutanan, Jon Saragih, kemarin.

Bangka Belitung memiliki kawasan hutan seluas 650 ribu hektare, terdiri atas hutan lindung, hutan produksi, dan hutan konservasi. Jumlah polisi hutan hanya 15 orang. Setiap tahun, hutan di daerah ini juga selalu terbakar. Dengan jumlah pengawas yang sangat sedikit, pengawasan hutan dari potensi kebakaran tidak bisa dilakukan polisi hutan.

Karena itu, Jon Saragih mengaku akan segera merekrut petugas pengamanan hutan. Mereka juga diharapkan mendapat bantuan dari Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Kelompok Tani Hutan. "Kami akan bekerja sama mencegah hutan di Bangka Belitung terbakar, terutama yang paling rawan di Bangka Barat."

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mikron Antariksa juga mengeluhkan kecilnya dana untuk penanggulangan kebakaran. "Kami hanya dimodali anggaran Rp1,2 miliar. Dana sebesar itu masih belum memadai untuk keseluruhan operasi yang harus kami lakukan."

Mengaku lebih siap, Bupati Banyuasin, Sumatra Selatan, Askolani, menyatakan kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya sulit mencapai zero kejadian. "Kami siap mencegah dan menangani kebakaran dengan penyiapan personel serta peralatan."

Daerah ini memiliki hutan di lahan rawa gambut yang sangat luas. Karena itu, kebakaran dalam waktu lama sangat rentan terjadi. "Sulit membuat nol. Tapi, kami akan meminimalkan sehingga tidak terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya," tambah Askolani.

Persiapan lainnya ialah pendirian posko di kecamatan hingga desa. Sejumlah desa juga siap bekerja sebagai Desa Peduli Api. "Kami juga sudah membangun embung penampungan air di lokasi rawan kebakaran lahan," tambah Bupati.

Dukungan juga datang dari perusahaan perkebunan. "Satgas kebakaran hutan dan lahan dari 60 perusahaan juga sudah bersiap diri," tambah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Indra Hadi.

Kemarin, kebakaran hutan dilaporkan sudah terjadi di Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti di Sumba, Nusa Tenggara Timur.

"Kami menemukan tiga titik kebakaran di dalam hutan. Luas lahan yang terbakar mencapai setengah hektare," kata Kepala Balai, Memen Suparmen.

Beruntung, posko kebakaran yang dibangun di setiap desa dan bekerja 24 jam sehari, sudah siap. Kebakaran cepat bisa dipadamkan. Menurut Memen, kebakaran yang terjadi diduga disulut puntung rokok yang dibuang warga. (RF/DW/PO/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya