Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Lomba Status Zona Covid-19, Malang: Bahaya, Bisa Jadi Bom Atom

Bagus Suryo
07/7/2020 16:20
Lomba Status Zona Covid-19, Malang: Bahaya, Bisa Jadi Bom Atom
Petugas medis menata hasil tes diagnostik cepat atau rapid test di Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, keberatan soal wacana penetapan status zona korona suatu daerah dilombakan.

Menurut Wali Kota Malang Sutiaji, lomba penetapan status zona merah, oranye, kuning dan hijau itu sangat rawan. Lomba tersebut bisa mengundang kerawanan lantaran mendorong daerah tertentu tidak melaksanakan tes cepat dan usap secara massal.

"Ini bahaya dan bisa jadi bom atom," tegas Sutiaji dalam rilis Senin (6/7).

Guna menekan kasus covid-19, lanjutnya, Pemkot Malang terus memperkuat puskesmas dalam mendeteksi melalui tes swab secara mandiri.

"Ini penting, untuk penajaman langkah tracing dan tracking," imbuhnya.

Penguatan lainnya dengan memantau isolasi mandiri, meningkatkan kepatuhan warga dan kedisiplinan. Dalam hal ini, petugas kesehatan diminta memperhatikan faktor psikologi, faktor kelayakan hunian, faktor kedisiplinan dan kerentanan membaurnya antara yang positif covid-19 dengan yang sehat.

Baca juga: Menuju Zona Aman Covid-19, Pahami Dinamika Perubahan Zonasi

Selain itu, harus diantisipasi secara dini masih adanya warga yang menolak saat keluarga yang meninggal ditangani dengan protokol covid-19. 

Semua itu dilakukan guna menekan kasus covid-19 di Kota Malang. Hingga kini, data Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang menyebutkan kasus orang dalam risiko meningkat 244 menjadi 3.408 orang. Kasus orang tanpa gejala naik 50 menjadi 834 orang. 

Kasus positif covid-19 dalam sehari, Senin (6/7), melonjak 21 menjadi 278 orang dengan rincian 23 orang meninggal dunia dan terbaru dua orang meninggal akibat virus tersebut. Pasien sembuh 70 orang dan menjalani perawatan bertambah 19 menjadi 185 orang.

Kepala Bagian Humas Pemkot Malang Nur Widianto dalam rilis data covid-19 menyatakan, tambahan 21 positif covid-19 itu lantaran sebanyak 12 orang melakukan kontak erat, 3 orang pasien dalam pengawasan dan 6 orang masih ditelusuri.

Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Malang sebanyak 417 kasus atau meningkat 10 orang. PDP yang meninggal bertambah tiga orang, totalnya jadi 38 orang. Untuk yang masih dirawat bertambah tujuh jadi 171 orang.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik