Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

April-Mei, Nihil Wisman ke Sumatera Selatan

Dwi Apriani
02/7/2020 03:35
April-Mei, Nihil Wisman ke Sumatera Selatan
Satwa di kawasan Taman Nasional Sembilang, Kecamatan Banyuasin II, Banyuasin Selatan, Sumsel(MI/Dwi Apriani)

BADAN Pusat Statistik Provinsi Sumatra Selatan mencatat pada April dan Mei 2020 tidak ada wisatawan mancanegara datang berkunjung ke Sumsel. Hal ini terjadi karena pandemi Covid-19 membuat semua penerbangan langsung internasional di Bandara Sultan Mahmud Badarudin
(SMB) II waktu ditutup

Hal itu diungkapkan Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih, Rabu (1/7). Sejak Januari 2020, tercatat hanya 2.297 wisman yang datang ke Sumsel, sebagian besar berasal dari Malaysia.

Endang menambahkan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel bintang di Sumsel pada Mei 2020 tercatat sebesar 18,94 persen atau turun 0,49 poin dibanding TPK hotel pada April 2020 yang sebesar 19,43 persen. TPK hotel tertinggi yakni terdapat di hotel bintang satu sebesar 29,05 persen dan yang terendah adalah hotel bintang dua yang sebesar 15,00 persen. Rata-rata lama menginap tamu di Sumsel pada Mei 2020 pada hotel bintang selama 1,73 hari atau turun 0,31 hari dibanding April 2020.

"Dengan rincian 2,59 hari rata-rata lama menginap tamu asing dan 1,73 hari rata-rata lama menginap tamu domestik. Rata-rata lama menginap tamu yang paling lama ada pada hotel bintang satu yaitu 4,33 hari dan yang paling singkat 1,22 hari pada hotel bintang dua," ujar Endang.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal mengakui, pascadicanangkan untuk melakukan aktivitas kenormalan baru, otomatis pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan kemudahan kepada para pelaku pariwisata.

"Karena harus jujur kita akui, dengan adanya pandemi covid-19 ini, pariwisata adalah industri yang paling terpuruk, karena adanya pelarangan pendatang baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, secara bertahap kita sudah mulai izinkan pelaku pariwisata untuk melakukan aktivitas dengan tetap patuhi protokol kesehatan," kata Aufa.

Menurut Aufa, pihaknya bersama Dinas Pariwisata Kota Palembang dan PHRI Provinsi Sumsel sudah melakukan monitoring terkait penerapan protokol kesehatan ke sejumlah hotel, restoran dan tempat-tempat pariwisata yang ada di Kota Palembang.

"Semuanya sudah siap dengan penerapan protokol kesehatan, sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing pelaku industri pariwisata," imbuhnya.

Ia menerangkan, saat ini pihaknya sedang berupaya untuk memotivasi para pelaku industri pariwisata dengan cara memberikan penghargaan kepada pelaku-pelaku industri pariwisata, yang betul-betul sudah menerapkan protokol kesehatan di masa kenormalan baru. "Artinya, betul-betul mereka memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada pengunjung yang datang," tandasnya. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya