Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEMENUHAN hak dasar warga mulai dari bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, rumah layak huni dan menikmati aliran listrik sampai saat ini belum terpenuhi oleh sebagian masyarakat. Seperti yang dirasakan oleh, Yuvensia Veronika,61 warga RT 39 RW 12, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Sudah empat tahunnya, Veronika bersama anaknya Fransiskus Beni, 25terpaksa menempati gubuk reyot berukuran 2x1 persegi tanpa listrik di tengah gemerlap cahaya Kota Maumere pada malam hari. Di saat musim hujan, di gubuk reyotnya sering kali kebocoran. Belum lagi, ketika malam hari, keduanya harus tidur di lantai tanah dengan dibentangkan sebuah tikar. Mengingat di dalam gubuk reyot tersebut tidak terlihat tempat tidur seperti layaknya seorang pejabat.
Tak hanya itu saja, untuk kebutuhan MCK, mereka terpaksa harus menumpang pada tetangga di sekitar. Sejak suaminya meninggal dunia tiga tahun lalu, Veronika bersamanya anaknya mengandalkan hasil dari kebunnya berupa jagung dan ubi kayu yang ditanam di sekitar rumah mereka. Sementara anaknya harus berjualan buah bidara dan keripik ubi yang didapat dari kebunnya untuk dipasarkan ke beberapa hotel dan cafe yang ada di wilayah Kota Maumere.
Saat ditemui mediaindonesia.com, Jumat (26/6), Veronika mengaku untuk membuat rumah yang layak ia tidak sanggup karena selama ini dirinya bekerja hanya mengandalkan tanam ubi dan jagung dari kebun miliknya.
"Tiap hari, saya hanya kerja di kebun. Untuk beli makan saja, kami susah. Apalagi buat rumah," ungkap Veronika.
Saat memasuki malam hari, dirinya bersama anaknya harus hidup di dalam kegelapan karena tidak adanya listrik untuk menerangi.
"Tidak ada listrik, cuma pakai lampu minyak saja, kadang lampu juga tidak menyala karena tidak ada minyaknya," ujarnya.
Fransiskus Beni menambahkan ia dulu pernah sekolah di SMK Yohanes 23 Maumere sampai kelas XI. Tidak ada biaya menyebabkan ia tidak melanjutkan sampai lulus sekolah. Saat ini, ia harus membantu ibunya dengan menjual keripik dan manisan bidara agar bisa biayai kehidupan sehari-hari mereka. Kondisi yang dialami mereka berdua ini sama sekali luput dari perhatian pemerintah daerah.
baca juga: Pengajuan Klaim Jaminan Hari Tua di Temanggung Meningkat
Menurut Ketua RT Yakobus Jawa pihaknya pernah mengusulkan kepada pemerintah agar mereka mendapatkan bantuan seperti PKH, BLT, BPJS dan bantuan lainnya.
"Nama mereka sudah saya usulkan sebagai salah satu penerima bantuan. Tetapi sampai saat ini tidak ada tindak lanjut," kata Yakobus Jawa.
Pihak Kelurahan Waioti menyebutkan tidak diprosesnya bansos untuk Veronika karena masih terkendala administrasi. Padahal Veronika memiliki KTP dan kartu keluarga. (OL-3)
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) RI meminta klarifikasi kepada pemerintah Timor Leste terkait insiden penembakan terhadap seorang WNI di kawasan perbatasan.
Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, memimpin upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI dengan khidmat.
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) berkomitmen dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
DEPUTI Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Didiet Aditya menyebutkan transaksi QRIS di daerah itu memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan selama periode Januari hingga Juni 2025.
UPACARA Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI) di Kantor Camat Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/8), berlangsung khidmat.
Yayasan Pendidikan Astra, Michael D. Ruslim (YPA-MDR) memulai pembangunan fasilitas baru di UPTD SDN Oefoe, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Lembaga Demografi UI mengungkap masih banyak lansia di Indonesia yang hidup miskin dengan kesehatan buruk masih harus terus bekerja.
Wamensos Agus Jabo Priyono menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. Sebab, Sekolah Rakyat merupakan salah satu program untuk memutus kemiskinan
Prabowo menekankan, Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan.
Video bocah Gowa pungut snack pejabat usai HUT ke-80 RI viral. Fakta di baliknya ungkap ironi kemiskinan, dana publik terbuang, hingga reaksi Kapolres.
Penyaluran bantuan sosial (bansos) yang mengacu pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan lebih baik.
Lembaga Riset dan Data Analisis Sigmaphi 118,73 juta orang atau 42,9% penduduk Indonesia pada tahun 2023 hidup dalam kondisi tidak layak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved