Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
BADAN Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Bengkulu, menemukan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi warga yang terdampak Covid-19. Khususnya dilima kabupaten, Bengkulu.
Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Bengkulu, Iskandar Novianto di Bengkulu, mengatakan, pihaknya menncium penyimpangan penyaluran Bansos dilima kabupaten/kota setelah tracking melalui aplikasi MRRP Covid-19 semuanya bermasalah.
"Temuan penyaluran Bansos dilima kabupaten/kota masih dilakukan tracking data disetiap pemerintah kabupaten dan kota ditemukan ada masalah," katanya.
Lima kabupaten dan kota, lanjut dia, yakni Mukomuko, Bengkulu Utara, Seluma, Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu.
Masalah penyaluran Bansos, ditemukan banyak yang lebih dari satu menerima bantuan atau dobel.
Dalam temuan tersebut, ada lima jenis Bansos yang diberikan kepada masyarakat yakni program keluarga harapan (PKH), bantuan langsung tunai (BLT), bantuan pangan non tunai (BPNT), bantuan sosial tunai (BST), bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa (DD) dan Kartu Pra Kerja.
"Penerima Bansos ada yang NIK-nya sama, orangnya sama, terima bantuan beberapa kali sampai lima kali," imbuhnya.
Kesalahaan memberikan bantuan, kata dia, ada tiga masalah mulai dari datanya tidak benar, salah input dan tentunya ada kemungkinan datanya benar, inputnya benar namun tetap diberikan secara ganda. Akibatnya, masyarakat yang berhak menerima tetapi tidak memperoleh bantuan karena kesalahaan tersebut.
Untuk itu, permasalahan ini akan direkomendasikan ke Inspektorat pemerintah kabupaten dan kota, Bengkulu, agar ditindaklanjuti.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Dedy Ermansyah, mengatakan, dalam penyaluran Bansos tidak hanya melalui satu pintu melainkan ada sembilan pintu. "Pendataan dan penyaluran Bansos sudah diingatkan dari awal, jangan sampai terjadi hal yang menyalahi aturan," katanya.
Penyaluran mulai dari Pemkab/kota, Pemda Provinsi, Kemeterian, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, BUMN, instansi vertikal dan pihak lainnya.
Temuan ini, kata dia, juga menjadi persoalan yang harus dapat diselesaikan dan dilakukan bersama agar realisasi penyaluran berjalan sesuai dengan aturan. Presiden juga sudah menegaskan, akan memberikan hukum berat kepada pejabat manapun yang berani menyelewengkan bantuan Covid-19 tersebut. (OL-13)
Baca Juga: Fokus Pilkada 2020, Mendagri: Sudah Itu, Pilkada Berikutnya Nanti
PPATK mengungkap ada 571.410 NIK penerima bantuan sosial terindikasi terlibat judol.
Temuan PPATK dari penelusuran data 2024, mengungkap bahwa nilai transaksi judol oleh penerima bansos, mencapai Rp957 miliar.
Pemerintahakan mencabut pemberian bantuan sosial (bansos) bagi para penerima manfaat yang terbukti menggunakannya untuk bermain judi online (judol).
IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi kekhawatiran soal potensi penyalahgunaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) termasuk untuk praktik judi online (judol),
PPATK mengungkap ada 571.410 nomor induk kependudukan (NIK) yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) ternyata tercatat sebagai pemain judi online
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved