Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Diusir Australia, 65 Imigran Diselamatkan Nelayan RI

PO/AFP/Hym/I-2
03/6/2015 00:00
Diusir Australia, 65 Imigran Diselamatkan Nelayan RI
(AP/S Yulinnas)
SEBANYAK 65 imigran Rohingya, Bangladesh, dan Sri Lanka yang berencana mencari suaka ke Selandia Baru ditangkap dan ditahan di atas kapal Australia di Laut Timor selama 10 hari.

Mereka kemudian didorong kembali ke perairan Indonesia hingga terdampar di pantai dekat Desa Landu, Kecamatan Rote Barat Laut, Kecamatan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6).

Para imigran itu ditolong warga setempat. Mereka kemudian diberi makanan dan pakaian sebelum diserahkan kepada polisi.

Pada Selasa (2/6), para imigran tersebut dievakuasi ke Kupang oleh polisi untuk diserahkan ke imigrasi. Di antara imigran itu ialah Kayuran, warga Sri Lanka yang mencari suaka bersama istrinya yang sedang hamil.

"Kami menumpang kereta selama 7 jam dari Cisarua ke sebuah pantai. Dari sana, kami naik perahu menuju Selandia Baru," ujarnya saat turun dari kapal di Kupang.

Ke-65 imigran itu terdiri dari satu warga Rohingya, 54 warga Sri Lanka, serta 10 warga Bangladesh. Sementara itu, di Thailand, sebuah pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk seorang perwira militer berpangkat tinggi yang diyakini terlibat praktik perdagangan manusia.

Surat perintah itu membuat si pejabat menjadi sosok militer pertama di Thailand yang didakwa terlibat dalam perdagangan imigran asal Myanmar dan Bangladesh.

Kepala Kepolisian Nasional Thailand Somyot Poompanmoung mengungkapkan bahwa surat perintah penangkapan itu ditujukan untuk Letnan Jenderal Manas Kongpan.

"Polisi yakin dengan bukti (tentang keterlibatan Manas)," kata Poompanmoung, sembari menambahkan, "Saya yakin dia tidak akan melarikan diri."Namun, Poompanmoung menolak memberikan rincian mengenai dugaan peran Manas dalam jaringan kriminal multijuta dolar yang menyelundupkan imigran melalui selatan Thailand ke Malaysia.

Kongpan ialah seorang perwira senior militer di selatan Thailand, daerah yang menjadi fokus penyelidikan perdagangan manusia setelah penemuan puluhan kuburan dangkal di sana.

Situs Royal Thai Army mencatat Kongpan membawahkan Provinsi Chumpon pada 2013, sebelum menduduki posisi senior di Songkhla. Tahun ini, ia dipindahkan ke Royal Thai Army Headquarters sebagai penasihat.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik