Petani Priangan Timur Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Kristiadi
25/6/2020 11:14
Petani Priangan Timur Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi
PT Pupuk Kujang memastikan pasokan dan distribusi pupuk urea di wilayah Jawa Barat dan Banten terpenuhi dan aman.(MI/Kristiadi)


PETANI di Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran, mengeluhkan terjadinya kelangkaan pupuk jenis Phonska dan SP 36. Kedua pupuk bersubsidi ini mulai sulit ditemui di toko-toko tani sejak sepekan terakhir. 

Ketua Gerakan Petani Mandiri Indonesia (GPMI) Jawa Barat, Yuyun Suyud mengatakan saat ini serentak petani di Priagan Timur, Jawa Barat namun keberadaan pupuk susah didapatkan.

"Pemerintah telah memberikan benih padi bagi kelompok petani dilakukannya secara gratis di berbagai wilayah. Bantuan benih padi Ciherang dan Mekongga sudah diberikan. Saat ini petani telah melakukan pemupukan dasar menggunakan urea. Tetapi sekarang ini petani akan melakukan pemupukan tahap kedua mengalami kesulitan mendapatkan pupuk Phonska dan SP 36,," kata Yuyun Suyud, Kamis (25/6).

Diakui banyak petani kecewa karena kios-kios fesmi tidak lagi menyediakan pupuk Phonska dan SP 36. Bahkan salah satu gudang penyangga di Kelurahan Awipari, Kecamatan Cibeureum juga kosong. Petani sudah berupaya mengirimkan surat kepada Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian agar turun tangan menghadapi kelangkaan pupuk bersubsidi itu. Petugas Penyuluh Pertanian sudah ikut membantu menyampaikan kepada dinas terkait adanya kelangkaan pupuk, namun sampai sekarang belum ada jawaban.

baca juga: Sumsel Posisi Kelima Lumbung Padi, Gubernur Kurang Puas

Sementara, Kepala Dinas Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi membenarkan adanya kelangkaan pupuk SP 36 dan Phonska, dan hanya urea yang tersedia. Pihaknya berjanji akan segera mendistribusikan kebutuhan para petani tersebut.

"Petani jangan panik, kami akan upayakan agar pupuk Phonska dan SP 36 segera tersedia dan langsung didistribusikan kepada petani yang akan melakukan pemupukan kedua. Saat ini yang tersedia hanya pupuk urea," pungkasnya. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya