Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
LUAS baku sawah di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar mencapai 1.525 hektar sawah menjadi target percepatan tanam antisipasi kemarau pada musim tanam kedua (MT II). Hingga pekan kedua bulan ini, petani didampingi penyuluh Wlingi telah menanam padi seluas 170 hektar dari target 500 hektar pada Juni 2020.
Penyuluh BPP Wlingi, Ninik melaporkan kinerja petani dari sejumlah kelompok tani di Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi kepada Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi pada video conference tiap Jumat 'Mentan Sapa Petani dan Penyuluh' (MSPP) beberapa waktu lalu.
"Lahan persawahan di Wlingi, Blitar merupakan lahan irigasi teknis sehingga ketersediaan air untuk tanaman padi tidak bermasalah. Dalam dua tahun terakhir, bisa menanam padi lima kali, maksudnya dalam setahun bisa menanam dua hingga tiga kali," kata Ninik kepada Dedi Nursyamsi yang hadir memimpin kegiatan MSPP mewakili Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.
Penyuluh Ninik melaporkan via online bahwa penanaman serempak untuk mengantisipasi kekeringan pada musim kemarau serta memastikan ketersediaan pangan untuk kebutuhan lokal. Kelompok tani (Poktan) yang terlibat antara lain Poktan Lumayan, Sido Makmur, Rukun Tani Jaya, Sido Muncul di Kelurahan Tangkil.
"Varietas yg ditanam bervariasi antara lain IR 32, IR 64, Inpari 32, Inpari 42, Mekongga, Ciherang, ketan hitam dan ketan putih. Sejumlah varietas tersebut sengaja ditanam, karena tahun lalu produktivitasnya lumayan tinggi, maksimal 7,5 ton per hektar," kata Ninik melalui pernyataan tertulisnya, Rabu (17/6)
Ketika Dedi Nursyamsi menanyakan ketersediaan benih dan pupuk, dia mengatakan bahwa sarana produksi (Saprodi) tersebut tidak bermasalah, karena selalu tersedia atas dukungan penyuluh mendampingi petani menyusun Rencana Definitif Kegiatan Kelompok (RDKK).
Penyuluh Pusat Bambang Gatut Nuryanto di Kementerian Pertanian RI melaporkan bahwa Kepala BPPSDMP mewakili Mentan Syahrul mengapresiasi para petani dan penyuluh Wlingi, yang berperan aktif memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kapasitas produksi melalui percepatan tanam padi MT II untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.
"Mentan berulangkali mengingatkan petani dan penyuluh tetap semangat bekerja di fase Normal Baru ini atau New Normal, dengan tetap memperhatikan dan menerapkan Protokol Kesehatan utamanya kenakan masker, hindari kerumunan, jaga jarak dan rajin cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir sebelum dan setelah beraktifitas," kata Dedi Nursyamsi. (OL-13)
Baca Juga: Petani Lebak Dukung Instruksi Mentan Percepat Tanam
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Ketua Gapoktan Maju Tani, Ronald Tambunan menyebut bahwa penanaman perdana padi varietas Gamagora yang dilakukan beberapa waktu yang lalu
Dari data pengujian pada 11 lokasi di berbagai kabupaten di Indonesia selama proses persiapan pelepasan varietas, keempat varietas memiliki produktivitas yang unggul dan berumur genjah.
Kelapa bukan hanya komoditas pertanian, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
GUBERNUR Sumsel Herman Deru mengikuti Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi bersama Presiden Prabowo Subianto secara virtual 14 Provinsi, 157 Kabupaten/kota. Kemandirian pangan
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Jawa Timur, memastikan stok beras di daerah tersebut masih cukup walaupun tren surplus padi dalam lima tahun turun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, produksi gabah di Kabupaten Sergai mencapai 303.517 ton atau setara dengan 174.102 ton beras, menjadikannya daerah surplus beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved