Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pusat Perbelanjaan Diawasi Ketat

Lina Herlina
16/6/2020 05:50
Pusat Perbelanjaan Diawasi Ketat
Sidak tim gabung­an dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan sejumlah sa­tuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Makassar, kemarin.(MI/Lina Herlina )

PEMERINTAH Kota Makassar mulai aktif menegakkan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan demi menekan penularan covid-19 di ibu kota Sulawesi Selatan itu. Inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pusat perbelanjaan dan tempat keramaian lain pun dilakukan.

Sidak dilakukan tim gabung­an dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, dan sejumlah sa­tuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Makassar, kemarin. Tim tersebut antara lain menginspeksi Trans Studio Makassar dan Mal Panakkukang. Protokol kesehatan di sejumlah pasar tradisional juga dipantau.

“Kami ingin memastikan protokol kesehatan berjalan. Ternyata masih ditemukan sebagian antrean tidak berjarak walaupun sebenarnya di tempat antrean sudah dibuat tanda agar menjaga jarak. Pemilik usaha seharusnya memberikan pemahaman kepada konsumen,” kata Kepala Satpol PP Kota Makassar Iman Hud, kemarin.

Oleh karena itu, lanjutnya, saat sidak ia meminta para pemilik usaha atau tenant pusat perbelanjaan agar tidak melayani konsumen yang tidak mengenakan masker dan tidak mematuhi protokol kesehatan lainnya. Kendati para pelaku usaha mematuhi protokol kesehatan sebagai syarat membuka aktivitas usaha, antara lain dengan menyediakan tempat mencuci tangan dan memeriksa suhu tubuh konsumen, justru pengunjung yang tidak tertib.

“Pengunjung tidak menjaga jarak, tidak mengenakan masker atau masker tidak dipakai dengan benar, dan ada beberapa yang membawa anak kecil yang rata-rata tidak mengenakan masker,” tutur Iman.

Sejumlah pedagang di Pasar Kasih, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, juga belum melaksanakan protokol kesehatan secara maksimal. Mereka tidak mengenakan masker dan tidak menjaga jarak. Hal serupa juga terjadi pada konsumen yang masih berdesak-desakan saat berbelanja.

Sejumlah pedagang beralas­an penerapan protokol kesehatan mengganggu aktivitas mereka. “Kalau mengenakan masker terlalu lama, hidung saya gatal-gatal,” kata Eni Merukh, pedagang bawang di pasar tradisional itu, yang tidak mengenakan masker.

Pedagang lainnya beralasan mengenakan masker membuat sulit bernapas. Hanya sebagian kecil yang disiplin melakukan protokol kesehatan. Mathilda, pedagang sayuran, salah satu yang terus mengenakan masker selama berjualan. Ia menegaskan, selama terjadi pandemi korona, ia akan tetap mengenakan masker dan menjaga jarak dengan pembeli dan pedagang lain.

Saling mengingatkan

Di pasar-pasar tradisional di Kota Semarang, Jawa Tengah, petugas pasar, para pedagang, dan pembeli saling mengingatkan untuk disiplin melaksanakan protolkol kesehatan.

Itu disebabkan masih ada pedagang dan pembeli yang tidak melaksanakan protokol kesehatan, terutama di pasar yang sempat ditutup beberapa hari karena ada pedagang dan pembeli yang positif covid-19. Itu ada antara lain di Pasar Peterongan, Mangkang, Karangayu, Kobong, Prambean, Wonodri, dan salah satu pasar swalayan.

Di Yogyakarta, sejumlah pusat perbelanjaan dan objek wisata yang mulai buka kembali membatasi jumlah pengunjung maksimal 50%. Sejumlah petugas Satpol PP juga disiagakan di sejumlah lokasi yang berpotensi menjadi titik keramaian, seperti Tugu Pal Putih, Jalan Malioboro, Titik Nol Kilometer, dan Alun-Alun Utara. (PO/AS/AT/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya