Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
BANDARA Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah menerima 15 penerbangan dengan rata-rata penumpang sebanyak 1.500 penumpang per hari.
Pelaksana Tugas General Manager Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Selasa, mengatakan sejak Senin (1/6), Bandara Internasional Yogyakarta menerima sekitar 35 pergerakan dengan rute YIA tujuan Jakarta, Balikpapan, Medan, Bali, Banjarmasin dan Ujungpandang.
"Pada hari-hari sebelumnya, rata-rata empat pergerakan di YIA, tapi mulai 1 Juni, YIA sudah menerima 35 pergerakan," kata Agus Pandu.
Ia mengatakan PT Angkasa Pura I tetap mengutamakan Surat Edaran Nomor 5 untuk Gugus Tugas surat pengganti Surat Edaran Nomor 4 dari Gugus Tugas. Artinya, seluruh protokol kesehatan dan dukumen-dokumen kesehatan ini harus dipenuhi oleh penumpang dengan kriteria yang diizinkan melalukan perjalanan melalui YIA.
Maskapai yang melayani penerbangan tersebut yakni Garuda, Citilink, Lion, Sriwijaya Air, dan menyusul penerbangan lainnya seperti AirAsia.
Hingga saat ini, kata Agus Pandu, bandara belum melayani penerbangan internasional. Rencananya baru akan dibuka pada awal Juli.
"Sampai 30 Juni tidak ada penerbangan internasional. Mungkin setelah Juni akan ada penerbangan internasional tujuan Singapura dan Malaysia," katanya.
Pada Senin (1/6), YIA menerima jumlah penumpang sekitar 1.700 orang, dan hari ini ada 25 pergerakan dengan rute yang sama dengan jumlah penumpang sekitar 1.200 orang.
"Alhamdulillah, penumpang bisa tertib, dan bisa melaksanakan pemeriksaan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), TNI dan Polri. Tidak ada hal yang sifatnya memberatkan, karena penumpang sudah menyadari bahwa pencegahan Covid-19 harus dijalankan," katanya. (OL-12)
Laporan WHO terbaru menyebutkan bahwa mulai pertengahan April 2025 sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 meningkat, yang diberi nama varian Nimbus
Ilmuwan dari Universitas New South Wales (UNSW), Australia, merilis temuan baru pada Selasa yang mengungkap kecepatan dan pola evolusi SARS-CoV-2, virus penyebab covid-19.
Meski begitu, Budi meminta masyarakat tetap tenang terutama bagi yang sudah divaksin. Menurutnya, varian virus covid-19 yang menyebar saat ini tergolong tidak terlalu berbahaya.
Dikutip dari Daily Mail gejala khas dari varian Nimbus ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan menusuk saat menelan, seringkali di bagian belakang tenggorokan.
Covid-19 varian Nimbus merupakan keturunan dari varian omikron yang kini sudah ditemukan di Inggris, Tiongkok, Singapura, hingga Hong Kong.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved