Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DI tengah pandemi covid-19, industri garmen untuk pembuatan alat pelindung diri seperti baju-baju medis meningkat. Seperti diungkapkan oleh Luh Made Diah Ganaki Pusparani, pehgusaha garmen dari Denpasar, Bali yang kini memproduksi alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan maupun kebutuhan masyarakat, melonjak sampai 100%.
"Sebelumnya kita menjual segala jenis seragam, seperti polo, kaos baju, kemeja, jaket, perlengkapan wisuda. Namun, karena pandemi, kebutuhan APD dan baju-baju medis meningkat, jadi kita memproduksinya," jelas Diah Ganaki, Selasa (26/5).
Ia mengatakan bahwa pengiriman APD dilakukan tidak hanya di rumah sakit wilayah Bali, melainkan sampai di Sumatera dan Papua. Selain itu, jumlah sudah memproduksi hingga saat ini sebanyak 47.000 masker kain dan APD pengirimannya minimal 100 pcs. Untuk proses pengerjaan dibutuhkan waktu satu sampai tiga hari dengan jumlah pekerja diantaranya untuk dalam ruangan ada 18 orang, dan di bagian luar ada 12 orang.
Dengan sistem kerja yaitu sesuai dengan aturan pemerintah jam operasional dari 10.00-21.00 wita, dengan menerapkan standar kesehatan penggunaan masker. Kemudian, sebelum pulang mandi di tempat kerja, pengecekan suhu sebelum bekerja dan penggunaan hand sanitizer serta rutin cuci tangan setelah melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.
"Sempat alami kerugian, karena target market di awal adalah hotel, jadi beberapa hotel mangkrak dan tidak bisa membayar piutang seragam," tambahnya.
Sedangkan terkait baju medis yang diproduksi adalah baju medis yang tidak steril sehingga tidak memerlukan uji medical standar dan hanya cukup untuk standar pemakaian pribadi.
baca juga: Total Kasus Sembuh Covid-19 di Riau Capai 76
Diah Ganaki yang juga bertugas sebagai Bendahara Umum BPC HIPMI Klungkung, mengatakan bahwa proses memproduksi baju medis ini dilakukan sejak bulan Februari 2020. Pihaknya berharap agar situasi segera kembali,perekonomian kembali normal dan tidak ada lagi pengangguran. (OL-3)
GUNA mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, BRI mewujudkannya lewat pemberdayaan klaster usaha 'Klasterkuhidupku'. Program ini menjadi wadah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM
Program ini merupakan rangkaian Dospulkam tahap kedua yang disambut antusias oleh para pelaku usaha, khususnya penggiat bisnis makanan daring.
Saat ini, program kemitraan produk bebas asap Sampoerna telah melibatkan lebih dari 600 UMKM lokal yang tersebar di 20 kota di seluruh Indonesia.
UMKM Monalisa memanfaatkan potensi singkong menjadi tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang memiliki permintaan pasar yang luas dan nilai tambah ekonomi yang signifikan.
BRI sepanjang Januari - Mei 2025, menyalurkan KUR senilai Rp69,8 triliun, atau setara 39,89% dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMKM) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba,
Tambang Emas Gosowong yang dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menggelar apel pembukaan di lapangan sepak bola Gosowong
KERJA keras Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sumatra Utara mendapat dukungan Temasek Foundation Singapore
Adanya tambahan dana pilkada seharusnya protokol kesehatan ditingkatkan agar tidak terjadi peningkatan pasien covid-19.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan bantuan ini diangkut menggunakan fasilitas TNI Angkatan Udara (TNI AU).
Sejak 15-17 April lalu, ratusan alat perlindungan diri (APD) telah didistribusikan ke-13 rumah sakit di Jakarta
Yurianto menyatakan separuh dari 170 ribu APD tersebut telah didistribusikan ke wilayah yang tinggi penyebaran Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved