Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KEPRIHATINAN terhadap kondisi ekonomi warga yang terpuruk akibat Covid-19 ditunjukkan dua orang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) yang bertugas di Pos Angkatan Laut (Posal) Kabupaten Floress Timur (Flotim), Provinsi Nusa tenggara Timur. Karena tidak jadi mudik, Serka Muhammad Sangidun dan Kopda Damianus L Hera menyisihkan sebagian penghasilan mereka dengan membeli paket sembako yang dibagikan kepada warga pesisir yang mengalami kesulitan ekonomi.
Kedua prajurit TNI AL tersebut memberikan bantuan kepada sejumlah warga desa di wilayah pesisir yaitu di Dusun Meko, Desa Pledo, Kecamatan Witihama, dan di Dusun Belle, Desa Waibura, Kecamatan Adonara Timur. Tidak hanya di daratan pesisir, para nelayan yang ditemui di tengah laut pun ikut mendapatkan bantuan paket sembako yang dibagikan langsung dari atas kapal.
Serka Muhammad Sangidun, yang menjabat Kepala Pos Angkatan Laut (Danposal) Flores Timur, mengatakan sengaja menyisihkan dana yang dipakai untuk mudik agar bisa membantu warga yang mengalami kesulitan ekonomi akibat dampak Covid-19.
"Kita tidak mudik, sehingga uang mudik kita sisihkan dan kumpulkan untuk beli paket sembako yang dibagikan kepada warga yang butuh. Ada 70 paket sembako yang terkumpulkan. Paket sembako itu terdiri atas beras 5 kilogram, mie instant, minyak goreng, gula pasir, kopi, teh, dan susu," jelas Sangidun.
Untuk saat ini, ujarnya, sasaran bantuan adalah bagi warga pesisir di dua desa. "Kami sadar bantuan kami masih terbatas, namun itu sebagai bentuk kepedulian kami terhadap warga untuk saling berbagi kasih di tengah pandemi covid-19 ini," jelas Sangidun.
Sejumlah warga mengaku senang menerima bantuan tersebut. Warga bersyukur karena di tengah keterpurukan ekonomi akibat Covid-19, mereka justru dibantu sehingga mampu meringanakan kesuliatn ekonomi warga pesisir.
"Syukur dan terimakasih kepada prajurit TNI Angkatan Laut. Paket sembako ini sangat membantu kami saat ini. Covid-19 membuat aktivitas kami terbatas. Penghasilan kami dari laut pun sangat menurun. Terima kasih karena sudah melihat kondisi dan berbagi dengan kami di sini," ungkap Junaida Sara, warga Dusun 3 Meko, Desa Pledo.
Warga lainnya, Halima Deran yang merupakan janda asal Dusun Belle, Desa Waibura juga tampak senang atas bantuan yang diberikan di saat ekonomi keluarga sangat sulit akibat covid-19. "Saat ekonomi sulit seperti sekarang, ternyata masih ada perhatian dan bantuan bagi kami. Terimakasih bapak TNI Angkatan Laut. Bantuan ini sangat berarti sekali," ungkap Halima. (R-1)
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved