Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BANK Indonesia (BI) Perwakilan Lampung merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Lampung pada April 2020 kembali mengalami deflasi sebesar 0,17% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,35% (mtm). Pencapaian ini di bawah rata-rata historis inflasi April dalam tiga tahun
terakhir sebesar 0,14% (mtm).
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiharto Setyawan memaparkan, sumber deflasi April dipicu oleh penurunan harga kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan. Kemudian diikuti bahan makanan khususnya pada komoditas hortikultura karena banyaknya pasokan di tengah menurunnya permintaan masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Secara spasial dibandingkan 90 kota perhitungan inflasi nasional, inflasi Kota Bandar Lampung dan Kota Metro di bulan April menempati urutan ke-58 dan 67.
Laju inflasi bulanan tersebut tercatat lebih rendah dari laju inflasi Nasional sebesar 0,08% (mtm) namun berada di atas capaian inflasi Sumatera sebesar -0,23% (mtm).
"Secara tahunan inflasi Provinsi Lampung mencapai 2,60% (yoy) atau masih relatif terkendali dibandingkan inflasi Nasional yaitu sebesar 2,67% (yoy), namun masih lebih tinggi dibandingkan inflasi Sumatera yaitu sebesar 1,56% (yoy)," ujar Budiharto melalui siaran pers virtualnya di Bandar Lampung, Rabu (20/5).
Dibandingkan dengan kota lainnya di Sumatera, inflasi yang terjadi di Kota Bandar Lampung 2,50% (yoy) dan Kota Metro 3,47% (yoy) masing-masing menempati peringkat yang relatif tinggi yakni ke-7 dan ke-2 dari 24 kota perhitungan inflasi IHK se-Sumatera.
Ditinjau per komponen, deflasi yang terjadi pada bulan April 2019 didorong oleh penurunan harga kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,09% (mtm) serta penurunan harga pada kelompok bahan makanan 0,07% (mtm).
Budiharto melanjutkan penurunan harga kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan didorong oleh penurunan biaya pulsa ponsel, yaitu sebesar -0,09%.
Penurunan biaya pulsa ponsel ini salah satunya disebabkan oleh beberapa provider telekomunikasi yang menyediakan beberapa pilihan paket internetyang lebih terjangkau guna mendukung kegiatan masyarakat di rumah selama pandemi covid-19.
"Selain itu terkait dengan penurunan pada kelompok bahan makanan,penyumbang terbesar deflasi pada kelompok ini antara lain cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit, dan beras dengan andil inflasi masing-masing sebesar -0,21%, -0,06%, -0,05% dan -0,04%," paparnya. (OL-13)
Baca Juga: Kementan Gelar OP Online di Pasar Mitra Tani seluruh Indonesia
Baca Juga: Defisit Transaksi Berjalan Triwulan I 2020 Turun
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
BPS mencatat deflasi Gabungan Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY Mei 2025 sebesar -0,15% (mtm), turun dibandingkan realisasi April 2025 yang mengalami inflasi sebesar 1,67% (mtm).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
BPS mencatat inflasi Jakarta pada April 2025 sebesar 1,44%, terutama bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok perawatan pribadi dan jasa
PENURUNAN harga sejumlah komoditas pangan dalam sepekan terakhir membuka potensi terjadinya deflasi di Sumatra Utara pada April 2025.
BERDASARKAN rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta pada Maret 2025 mengalami inflasi sebesar 2,00% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar -0,29% (mtm).
KETUA umum Apindo memprediksi bahwa momen Lebaran 2025 masih dibayang-bayangi sentimen daya beli masyarakat yang masih belum sepenuhnya pulih sejak akhir tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved