Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Petani Banggai Tetap Produktif meski Korona Intai Sulteng

Mediaindonesia.com
29/4/2020 16:05
Petani Banggai Tetap Produktif meski Korona Intai Sulteng
Petani di Kabupaten Banggai, Sulteng tetap produktif di tengah pandemi korona.(Istimewa)

PANDEMI Covid-19 tak menghalangi tekad petani di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk panen perdana seluas tiga hektar dipimpin Bupati Herwin Yatim di Sentral Sari, Kecamatan Toili.

"Panen padi akan terus berlangsung hingga akhir Mei mendatang. Petani Banggai tetap semangat meski di tengah pandemi Covid-19. Hal terpenting adalah patuhi Protokol Kesehatan," kata Bupati Herwin Yatim yang didampingi para pejabat dari musyawarah pimpinan kabupaten (Muspika) Banggai dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (29/4).

Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Inang Sariyati selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Sulteng menyatakan seruan tersebut, sejalan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Petani dan penyuluh dan pemangku kepentingan selama berada di lapangan wajib mengenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun untuk menangkal Corona," kata Mentan Syahrul seperti dikutip Inang Sariyati.

Koordinator BPP Toili, Albin mengatakan bahwa panen di Sentral Sari dilakukan kelompok tani [Poktan] Sumber Tani seluas tiga hektar dari potensi panen 25 hektar. Varietas yang dipanen adalah Ciherang sekitar tujuh ton per hektar. Sementara harga beras di pasaran lokal Rp11.000 per kg sedangkan di penggilingan dihargai maksimal Rp9.000 per kg.

Menurutnya luas panen di seluruh Kecamatan Toili saat ini sekitar 120 hektar tersebar di Desa Mansahang, Rusa Kencana, Cendana Pura dan Saribuana, dengan produktifitas rata-rata enam ton per hektar.

Kepala BPPSDMP Kementan Prof Dedi Nursyamsi mengapresiasi dukungan penyuluh pertanian yang setia mendampingi petani di lapangan.

"Panen padi sangat krusial untuk membuktikan bahwa pertanian Indonesia tetap produktif. Pangan berperan penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia sekaligus menjaga stabilitas nasional di tengah krisis Covid-19," kata Prof Dedi Nursyamsi. (OL-13)

Baca Juga : Dampak Korona, PT Pelni Diprediksi Rugian Rp862 Miliar

Baca Juga: ​​​​​​​Covid hingga Lockdown Jadi Nama Bayi di Tengah Pandemi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik