Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Batal PSBB, Kota Semarang Bolehkan Kelurahan Bikin Portal Wilayah

Haryanto
24/4/2020 14:38
Batal PSBB, Kota Semarang Bolehkan Kelurahan Bikin Portal Wilayah
Suasana di sekitar GBIP Immanuel di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/4/2020).(Antara)

WALI KOTA  Semarang Hendrar Prihadi memilih menjalankan gerakan jogo tonggo untuk menahanlaju penularan virus korona atau covid-19. Nantinya, gerakan yang berbasis RW itu bakal mendapat dukungan dari 48 tim patroli gabungan di pos pantau jogo tonggo.

Saat ini jumlah kasus covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah.

Wali Kota yang kerap disapa Hendi itu menjelaskan, saat ini total pasien terkonfirmasi covid-19 sebanyak 148. Dengan total sembuh 50, sementara 29 pasien meninggal yang terdiri dari 21 orang merupakan warga Semarang serta 8 orang warga luar kota.

Baca juga: Kota Semarang Ajukan PSBB, Pemprov Jateng masih Pertimbangkan

Hendi mengaku telah berkonsultasi secara intensif dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait keputusan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dari konsultasi itu, mereka memilih menerapkan gerakan jogo tonggo, atau pembatasan sosial non-PSBB.

"Sudah kami rapatkan Perwalkot pembatasan wilayah non PSBB yaitu dengan model jogo tonggo. Hari Senin (27/4) gerakan itu kita berlakukan. Dasarnya semangat kondisi tanggap bencana, yang nanti akan mengatur tempat kerja, usaha, pendidikan dan kegiatan masyarakat," kata Hendi di Semarang, Jumat (24/4).

Baca juga: Gubernur Ganjar Minta Kota Semarang Berlakukan PSBB

Dengan pemberlakuan jogo tonggo, Hendi menjelaskan di tingkat kelurahan dipersilakan melakukan karantina wilayah baik menggunakan, bambu, atau apa saja.

"Saat ini kami juga sudah melaksanakan sistem lumbung pangan kelurahan, meskipun basis kegiatannya ada di tingkat RW. Tapi ini sudah ready," katanya.

Pemberlakuan jogo tonggo tersebut nantinya bakal mendapat dukungan penuh dengan keberadaan pos pantau. Total ada 16 pos pantau yang disiapkan Pemkot Semarang. Di mana setiap satu pos pantau akan dijaga oleh tiga tim.

"Kita menaruh 16 pos pantau, 8 pos ditaruh di perbatasan dengan wilayah lain, 8 pos pantau di kota. Yang setiap pos pantau ada tiga tim patroli. Anggotanya TNI Polri, dishub, Satpol-PP dan tenaga kesehatan. Total ada 48 tim patroli," katanya.

Hendi mengatakan jogo tonggo tersebut bakal mulai diberlakukan pada Senin (27/4). Sementara Sabtu dan Minggu besok dimanfaatkan untuk persiapan dan sosialisasi ke masyarakat. Hendi berharap dengan cara tersebut penurunan kasus covid-19 di Semarang bisa menurun.

"Pergerakan di Semarang tidak pernah ada berita klaim penurunan. Mudah-mudahan dengan banyaknya tim dan pos pantau, angka covid-19 di Semarang bisa menurun," katanya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya