Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Kasus DBD di Klaten Meningkat, Warga Diminta Waspada

Djoko Sardjono
14/4/2020 13:15
Kasus DBD di Klaten Meningkat, Warga Diminta Waspada
Ilustrasi DBD(ANTARA)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meningkat pada tahun ini. Hingga minggu ke-14, jumlah kasus DBD sudah mencapai 131 kasus dengan korban meninggal sebanyak 4 orang.

Sehubungan dengan itu, Dinas Kesehatan Klaten meminta masyarakat untuk mewaspadai persebaran penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu. Upaya yang perlu dilakukan yakni dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Baca juga: Gugus Tugas Jatim Lakukan Rapid Test On The Spot

Untuk pencegahan dan pengendalian persebaran DBD yang cenderung meningkat saat ini, sosialisasi dan peran jumantik (juru pemantau jentik) di wilayah 34 pukesmas di Kabupaten Klaten juga perlu dioptimalkan. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Klaten, Wahyuning Nugraheni, kepada Media Indonesia, Selasa (14/4).

Kasus DBD di Kabupaten Klaten tahun ini cenderung naik, lanjut Wahyuning, karena juga pengaruh cuaca, sehingga jumlah vektor meningkat. Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat untuk PSN dinilai masih kurang.

"Nah, untuk pengendalian dan pemberantasan penyakit demam berdarah akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu, Dinas Kesehatan Klaten minta peran jumantik dioptimalkan dan gerakan PSN ditingkatkan lagi," ujarnya.

Para camat dan kepala desa juga telah diminta untuk menggerakkan PSN di wilayah kerjanya. Karena, pengendalian DBD dengan PSN dinilai lebih efektif jika dibandingkan dengan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa.

"Kami pun selektif untuk memenuhi permintaan fogging dari masyarakat. Pasalnya, pencegahan dan pengendalian DBD dengan cara pengasapan itu hanya menebar racun yang dapat membahayakan kesehatan lingkungan," pungkasnya.

(OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya