Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Fatmawati-Soekarno Bengkulu menyebut debu vulkanik akibat erupsi gunung Anak Krakatau menyebar hingga ke Provinsi Bengkulu.
Forcaster BMKG, Stasiun Meteorologi Fatmawati-Soekarno Bengkulu, Haris Syahid Hakim menjelaskan hal tersebut diketahui berdasarkan Red Green Blue (RGB) citra satelit cuaca Himawati selama dua hari terakhir.
"Debu vulkanik tersebut menyebar hampir diseluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu dan berada sekitar ketinggian 500 millibars (Mb) atau setara dengan 18 ribu kaki," kata dia, Minggu (12/4).
Di langit Bengkulu, lanjut dia, sedikit berwarna abu-abu dan debu vulkanik terus bergerak ke arah barat laut ke atas serta penyebarannya merata se Provinsi Bengkulu.
Saat ini, ketinggian abu vulkanik berada pada ketinggian 18 ribu kaki dan jarak pandang hampir diseluruh kabupaten/kota di Bengkulu tetap normal yakni berada pada 10 kilometer serta kondisi cuaca yang cerah.
Sebelumya, erupsi gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan terjadi pada Jumat 10 April 2020, sekitar pukul 22.35 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekira 500 meter di atas puncak (± 657 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi ± 38 menit 4 detik. (OL-13)
Baca Juga: Prancis Laporkan 643 Kematian Covid-19, Pasien ICU Terus Menurun
Baca Juga: Mantan Napi Penerima Asimilasi di Jambi Dapat Sembako Gratis
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved