Warga Sorong Diminta Waspada Covid-19

Martinus Solo
06/4/2020 06:41
Warga Sorong Diminta Waspada Covid-19
Petugas Karantina Kesehatan melakukan penyemprotan disinfektan di Bandara Domine Eduard Osok Sorong, Kota Sorong, Papua Barat.( ANTARA/Olha Mulalinda)

JURU Bicara (Jubir) Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Sorong, Rudy Laku, menyebut orang tanpa gejala (OTG) covid-19 sudah tersebar di semua distrik yang ada di kota Sorong.

OTG merupakan seseorang yang tidak memiliki gejala dan memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi covid-19. Orang yang memiliki riwayat kontak dekat dengan kasus konfirmasi covid-19 dapat masuk dalam kriteria ini.

"Sesuai data dari tim Surveilans Satgas Kota Sorong, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam perawatan (PDP), dan orang tanpa gejala (OTG), per 3 April 2020, sudah ada di hampir semua distrik, kecuali Distrik Maladumes. Maladumes ini belum ada data ODP maupun PDP,
tapi bukan berarti bebas. Itu tetap dalam pemantauan tim surveilans," jelas Rudy saat menggelar jumpa pers di Posko Satgas penanggulangan covid-19 Kota Sorong, Sabtu (6/4).

Baca juga: Ratusan Pemudik Tiba di Labuan Bajo

Oleh karena itu, Rudy mengimbau masyarakat, khususnya yang mempunyai riwayat perjalanan dari daerah pandemi covid-19 atau yang pernah kontak langsung dengan pasien PDP dan ODP, agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat.

"OTG sudah ada ada di kota ini. Oleh sebab itu, kami berharap bapak ibu yang pernah punya perjalanan dari daerah pandemi atau yang pernah kontak langsung dengan pasien PDP atau ODP, kami berharap bisa memeriksakan diri di Puskemas terdekat. Mereka yang ada di Puskesmaas siap memberikan edukasi dan pencerahan sekaligus memberikan perawatan atau pemeriksaan. Sehingga bisa menjadi acuan bagi tim apakah nantinya dirujuk atau di karantina di rumah masing-masing," terang Rudy.

Hingga kini, kasus covid-19 di Kota Sorong mencakup  86 orang berstatus OPD, 3 orang berstatus PDP, PDP meninggal 2 orang, PDP postif 2 orang, dan PDP negatif 3 orang.

"Kami berharap tidak ada lagi kegiatan kumpul-kumpul, baik acara resmi maupun tidak resmi yang dapat mengumpulkan banyak orang. Karena, hal itu rawan sekali terjadi penyebaran covid-19 di kota ini. Kami juga berharap sebisa mungkin masyarakat tetap ada di rumah, kecuali untuk hal penting dan mendesak seperti memenuhi kebutuhan pangan dan kesehatan. Karena bisa dilakukan dengan batas waktu yang singkat," tutup Rudy. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
  • Kolaborasi Lembaga Ilmiah Tangani Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei

  • 1.000 Partikel Tepercik saat Berbicara

    04/3/2020 20:38

    Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.

  • Virus Korona Pengaruhi Ritme Tidur

    04/3/2020 20:38

    Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional

  • Lockdown dan Emisi Karbon Global

    04/3/2020 20:38

    Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural

  • Vitamin K Bantu Lawan Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.

  • Nyamuk tidak Dapat Menularkan Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.