Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PEMKAB Temanggung, Jawa Tengah saat ini tengah menghitung dan memilah kembali anggaran yang bisa dialokasikan untuk membantu memulihkan ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Para buruh dan pekerja harian, juga para pedagang dan masyarakat miskin mengalami dampak serius akibat Pandemi Covid-19 ini.
"Kami sedang bahas dan hitung kembali anggaran-anggaran yang bisa digunakan untuk recovery atau untuk jaring pengamanan sosial," ujar Wakil Bupati Temanggunh, Heri Ibnu Wibowo, Jumat (3/4)
Sejauh ini, kata Bowo, pihaknya telah memantau ketersediaan cadangan pangan yang tersimpan di Gudang Bulog Kabupaten Temanggung. Di samping itu, Bowo mengaku telah memastikan ketersediaan beras dari hasil panen petani di daerahnya masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Kami sudah cek ketersediaan pangan di Bulog dan pihak Bulog menyampaikan ketersediaan pangan bisa sampai lima bulan yang akan datang. Ketersediaan beras di petani juga cukup karena Maret-April ini lagi panen," kata Bowo.
Adapun terkait penanganan dampak keseluruhan dari pandemi Covid-19, kata Bowo, pemkab masih menunggu instruksi selanjutnya dari pusat. Sementara ini, pihaknya berupaya menghitung dan memilah anggaran yang tidak dilaksanakan, mana yang bisa ditunda, dan mana anggaran yang bisa dikurangi. Kemudian anggaran tersebut akan dipersiapkan untuk penanganan dampak ekonomi dari Covid-19.
"Kita belum hitung berapa total kebutuhannya karena masih belum didefinisikan masyarakat yang terdampak itu seperti apa. Pengalokasiannya seperti apa dan lainnya,"ujar Bowo.
Sementara itu, para pekerja harian dan pedagang kaki lima di daerah Temanggung, mengeluhkan pendapatannya yang hilang dan berkurang karena terdampak pandemi Covid-19.
Ruslan,43, warga Madureso, Kecamatan Temanggung merasakan dampak serius dari kebijakan bekerja dari rumah untuk memutus penyebaran virus korona.Sudah lebih dari sepekan ia tidak memperoleh penghasilan sepeser pun.Sebelumnya Ruslan bekerja sebagai driver bus pariwisata yang dibayar harian.
Ia mengaku sudah hampir dua pekan diliburkan lantaran bus pariwisata tidak bisa beroperasi akibat penyebaran virus korona dan berimbas pada ditutupnya sejumlah tempat wisata. Karenanya ia tidak ada pendapatan. Biasanya sekali berangkat membawa rombongan wisata ke Surabaya, Bali, dan Malang, ia mendapat antara Rp500 ribu-Rp700 ribu. Dalam sepekan saat kondisi normal ia bisa berangkat dua kali.
baca juga: Kodim 1624 Flotim Gandeng Swasta Lakukan Penyemprotan Disinfektan
"Sejak tidak ada penghasilan sama sekali, tidak ada kegiatan, mau keluar juga tidak bisa takut tertular virus. Selama ini makan dari uang tabungan, dan sudah sangat tipis, nyaris tidak ada cadangan uang lagi," kata Ruslan.
Antonius,52, salah seorang pedagang kaki lima di daerah Kowangan mengeluhkan hal senada. Makanan yang dijualnya sepi pembeli karena jalanan sepi, hanya sedikit orang yang keluar rumah. Ia sudah kehilangan pendapatan sekitar 10-15 persen. (OL-3)
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved