Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
MASYARAKAT adat suku dayak Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan menggelar ritual tolak bala agar penyebaran wabah virus korona tidak menjangkau wilayah komunitas adat mereka, Kamis (2/4). Para Tetuha Adat Dayak juga memutuskan menutup pintu masuk orang luar ke perkampungan masyarakat adat. Ketua BPH AMAN Hulu Sungai Tengah, Robi Putera, mengungkapkan ritual adat tolak bala digelar pekan kemarin di perkampungan adat Desa Juhu.
"Ritual tolak bala dilaksanakan guna mencegah berbagai penyakit termasuk maraknya pandemik penyebaran virus korona saat ini," ungkapnya.
Saat ini para tetua adat juga memutuskan wilayah perkampungan suku dayak (Balai) disepakati untuk ditutup sementara dari kunjungan atau kegiatan pihak luar. Salah satunya untuk wilayah Pegunungan Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, BPH Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) telah menerbitkan imbauan kepada masyarakat adat agar aktifitas di kampung dapat dibatasi untuk sementara. Kebijakan ini juga diberlakukan pada wilayah adat lainnya di Kalsel.
"BPH AMAN dan tetua adat Dayak Meratus Hulu Sungai Tengah menghimbau agar semua kegiatan yang melibatkan atau mengumpulkan orang banyak dari dalam maupun luar menuju kawasan Meratus baik wisatawan maupun lainnya, terutama jalur Gunung Halau-halau (Bantai) untuk sementara ditutup, kecuali untuk tim kesehatan yang melakukan Poskesmas Keliling (Posling)," tambahnya.
Pembatasan arus masuk orang luar ini praktis membuat jalur pendakian dan obyek wisata kawasan pegunungan Meratus tertutup untuk dikunjungi. Kebijakan ini juga mengacu pada Surat Edaran Sekertaris Jendral AMAN Rukka Sombolinggi, beberapa waktu lalu.
"Ini adalah langkah utama yang dilakukan masyarakat adat Meratus, karena tidak menutup kemungkinan penyebaran virus korona masuk dari luar," kata Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Berry Nahdian Forqan, Kamis (2/4).
baca juga: Sumbangkan Gaji Selama 4 Bulan Untuk Tanggulangi Covid-19
Selain membatasi jalur masuk perkampungan adat, masyarakat pun mulai menyiapkan kebutuhan pokok sehari-hari untuk menghadapi jika terjadi masa-masa sulit berupa ketersediaan pangan dan obat-obatan tradisional di setiap kampung. Diakui selain infrastruktur yang minim, akses kesehatan di wilayah Pegunungan Meratus masih belum memadai untuk menghadapi serangan wabah virus korona seperti ini, sehingga para tetua bersepakat untuk melakukan langkah cepat. (OL-3)
Andi Rumbrar menunjukkan arti keadilan sosial dengan mengabdi untuk kesetaraan pendidikan anak-anak suku Wano di pedalaman Papua.
Dayak Lebo ini juga dikenal sebagai penjaga hutan.Suku ini hidup dengan nomaden atau berpindah-pindah dan utamanya mendiami sebuah hutan.
Kelestarian desa adat ini bisa menjadi sumber pengetahuan bagi wisatawan baik lokal maupun intenasional untuk mengenal budaya dan tradisi Suku Dayak di Kalimantan
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa yang tersebar di seluruh kepulauan, dari Sabang hingga Merauk
Calon Presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, mengenakan pakaian adat Dayak saat mengikuti kirab budaya Nitilaku di Universitas Gadjah Mada (UGM),
Pemakaian mahkota dan baju kebesaran adat dayak dilakukan oleh Presiden MADN Marthin Billa, di Tanjungselor, Kalimantan Utara, Sabtu (9/12).
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved