Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DINAS Kesehatan Jawa Tengah belum bisa memberikan kejelasan terkait meninggalnya seorang pasien dalam pengawan (PDP) di RSUD dr Moewardi Solo, apakah positif karena terinfeksi virus korona atau negatif.
"Sebenarnya kalau menurut prosedur tetap (protap), hanya perlu waktu 12 jam, hasil pemeriksaan laborat sudah bisa diketahui. Namun kan ini melalui pihak ketiga, setelah kita terima, kemudian diteruskan ke Kementerian Kesehatan. Semua satu pintu, nanti yang menjelaskan pemerintah pusat," tegas Sutarman yang ditugaskan sebagai Hotline Pengawasan Corona Dinkes Jawa Tengah kepada Media Indonesia, Jumat (12/3).
Sehari sebelumnya, Kadinkes Jawa Tengah Yulianto Prabowo menjelaskan, satu dari dua pasien dalam pengawasan (PDP) atau suspect Covid-19 pada Rabu (11/3) meninggal. Sejauh ini belum diketahui, apakah pasien yang masuk pada Minggu (8/3) di RSUD dr Moewardi itu, meninggal karena positif korona atau sebab lain.
Sutarman mengatakan, jumlah warga yang mengalami gejala mirip korona di Jawa Tengah terus bertambah.
"Hari ini saya menerima pelaporan, ada tambahan dari daerah. Tetapi ini saya masih di jalan, belum mengecek dari daerah mana dan rumah sakit mana," imbuh dia.
baca juga: Cegah Virus Korona, Bandara El Tari Disemprot Disinfektan
Pada bagian lain, Humas RSUD Dr Moewardi, Eko Haryati kepada Media Indonesia mengatakan saat ini pihaknya tidak bisa memberikan penjelasan langsung terkait pasien yang diobservasi di ruang isolasi, karena kekhawatiran mengarah korona.
"Kami kini tidak bisa memberikan penjelasan tentang pasien yang kami observasi di ruang isolasi korona. Semua satu pintu, lewat Dinkes Jawa Tengah. Tetapi kalau mau tanya soal road show melawan korona, kami berani menjelaskan," imbuh Eko di sela-sela sosialisasi tentang korona di pusat perbelanjaan Sami Luwes, Ngapeman, Jumat (13/3). (OL-3)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved