Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Budidaya Magot untuk Solusi Sampah dan Pakan Ikan

Lilik Darmawan
05/3/2020 18:49
Budidaya Magot untuk Solusi Sampah dan Pakan Ikan
Pelatihan Budidaya Magot.(MI/Lilik Darmawan)

PARA pembudidaya ikan didorong untuk memanfaatkan magot sebagai pengganti pelet sekaligus sebagai solusi sampah. Sebab, dengan budidaya magot, maka sampah-sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan magot. Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan pihaknya terus mendorong petani ikan perikanan budidaya untuk membudidayakan magot. 

"Hari ini kami melatih setidaknya 120 petani ikan bersama dengan para penyuluh di wilayah Jateng mengenai budidaya magot. Sebab, banyak manfaat jika membudidayakan magot. Salah satunya, magot bisa dijadikan alternatif pakan pengganti pelet. Selama ini, biaya pakan atau pelet mencapai 60% dari biaya budidaya. Sehingga dengan adanya magot, maka akan dapat menurunkan biaya pemeliharaan," jelas Lilly di sela-sela pelatihan yang berlangsung di Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) pada Kamis (5/3).

Dijelaskan oleh Lilly, selain dimanfaatkan untuk pakan, sesungguhnya magot juga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi sampah. "Budidaya magot tidak hanya menjadi alternatif pakan ikan saja, melainkan juga bisa digunakan untul mengatasi sampah, khususnya organik. Sebab, sampah organik menjadi pakan magot. Oleh karena itu, dibutuhkan kelompok. Karena tidak mungkin sampah hanya berasal dari satu pembudidaya saja, katanya.

Di tempat yang sama, anggota Komisi IV DPR RI Sunarna mengatakan bahwa pelatihan tersebut sebagai bentuk pembedayaan kepada para petani ikan. "Ada ratusan yang dilibatkan, terutama para petani ikan di Banyumas. Selain itu, juga ada para penyuluh yang nantinya akan mendampingi dalam budidaya magot. Pelatihan tentu tidak hanya sekali, melainkan bertahap. Sehingga diharapkan, nantinya petani ikan mampu juga menjadi pembudidaya magot. Tidak hanya dapat menekan pengeluaran untuk pembelian ikan, melainkan juga bisa mengurangi sampah," ujar Sunarna.

Sementara Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyoroti soal pengelolaan sampah. "Jadi kalau ada pelatihan budidaya magot, tentu sejalan dengan kebijakan Pemkab Banyumas yang terus mendorong untuk memanfaatkan sampah. Dengan budidaya magot, maka sampah organik akan semakin banyak termanfaatkan," tambahnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya