Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PARA pembudidaya ikan didorong untuk memanfaatkan magot sebagai pengganti pelet sekaligus sebagai solusi sampah. Sebab, dengan budidaya magot, maka sampah-sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan magot. Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan pihaknya terus mendorong petani ikan perikanan budidaya untuk membudidayakan magot.
"Hari ini kami melatih setidaknya 120 petani ikan bersama dengan para penyuluh di wilayah Jateng mengenai budidaya magot. Sebab, banyak manfaat jika membudidayakan magot. Salah satunya, magot bisa dijadikan alternatif pakan pengganti pelet. Selama ini, biaya pakan atau pelet mencapai 60% dari biaya budidaya. Sehingga dengan adanya magot, maka akan dapat menurunkan biaya pemeliharaan," jelas Lilly di sela-sela pelatihan yang berlangsung di Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) pada Kamis (5/3).
Dijelaskan oleh Lilly, selain dimanfaatkan untuk pakan, sesungguhnya magot juga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi sampah. "Budidaya magot tidak hanya menjadi alternatif pakan ikan saja, melainkan juga bisa digunakan untul mengatasi sampah, khususnya organik. Sebab, sampah organik menjadi pakan magot. Oleh karena itu, dibutuhkan kelompok. Karena tidak mungkin sampah hanya berasal dari satu pembudidaya saja, katanya.
Di tempat yang sama, anggota Komisi IV DPR RI Sunarna mengatakan bahwa pelatihan tersebut sebagai bentuk pembedayaan kepada para petani ikan. "Ada ratusan yang dilibatkan, terutama para petani ikan di Banyumas. Selain itu, juga ada para penyuluh yang nantinya akan mendampingi dalam budidaya magot. Pelatihan tentu tidak hanya sekali, melainkan bertahap. Sehingga diharapkan, nantinya petani ikan mampu juga menjadi pembudidaya magot. Tidak hanya dapat menekan pengeluaran untuk pembelian ikan, melainkan juga bisa mengurangi sampah," ujar Sunarna.
Sementara Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyoroti soal pengelolaan sampah. "Jadi kalau ada pelatihan budidaya magot, tentu sejalan dengan kebijakan Pemkab Banyumas yang terus mendorong untuk memanfaatkan sampah. Dengan budidaya magot, maka sampah organik akan semakin banyak termanfaatkan," tambahnya. (OL-12)
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
a mengungkapkan khusus untuk sampah plastik masih menjadi permasalahan di desanya karena belum mampu untuk diolah.
PEMERINTAH menargetkan pengentasan masalah sampah di Indonesia selesai 100 persen pada 2029 mendatang. Lebih 60 persen sampah di Indonesia belum terkelola dan dibuang sembarangan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk Satgas Pengelolaan Sampah untuk mempercepat solusi darurat sampah dan mendukung target Indonesia bebas sampah 2029
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved