Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Pemkab Jember Umumkan Siaga Bencana Selama 20 Hari

Usman Afandi
02/3/2020 18:06
Pemkab Jember Umumkan Siaga Bencana Selama 20 Hari
Sejumlah warga melihat pertokoan Jompo yang ambruk di Jalan Sultan Agung Jember, Jawa Timur, Senin (2/3/2020).(ANTARA/Seno )

PEMERINTAH Kabupaten Jember, Jawa Timur terus melakukan upaya penaganan terhadap bangunan ruko yang roboh, akibat tanah longsor yang terjadi pada Senin,(3/2). Tepatnya di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kaliwates, Jember. Pemkab Jember menetapkan status siaga bencana selama 20 hari ke depan sampai penanganan tanah longsor cepat diatasi.

"Hari ini kita rapat kordinasi (rakor). Sebetulnya sejak semalam itu forkopimda sudah merudingkan, karena terdapat retakan di area tersebut," kata Bupati Jember Faida, kepada wartawan, Senin, (3/2).

Faida menambahkan, ruko tersebut dibangun sejak tahun 1976, dan memang mau dirobohkan. Namun hingga saat ini belum juga dirobohkan karena ada beberapa permasalahan yang terjadi.

"Rukonya ini milik pemkab, sungainya kewenagan propinsi dan jalannya kewenagan pusat. Sehingga kita mau robohkan, pedagang mengatakan  bahwa ruko itu bukanlah milik pemkab. Mereka sudah membeli, namun karena ini kebencanaan, kita akan ambil alih," lanjutnya.

"Kita akan perintahkan kepada Disperindak dan Polres, intinya hari ini kita bersama-bersama melakukan langkah-langkah evakuasi," tambahnya.

Faida menambahkan terkait ruko yang ambruk ke sungai, pihaknya akan melakukan evakuasi terlebih dulu, guna mencegah terjadinya banjir. Selain itu tak kala penting menurutnya saluran pipa PDAM yang terputus juga diperbaiki terlebih dahulu karena berdampak pada 3.000 pelanggan PDAM.

baca juga: Hujan Deras Putuskan Jembatan di Gianyar dan Badung

"Hari ini kita rekomendasikan untuk PDAM membuat alur baru dan melakukan tambal sulam pipa yang bocor biar cepat selesai," ungkapnya.

Faida juga memaparkan ruko yang akan dirobohkan akan diarahkan ke jalan raya, bukan dirobohkan ke bawah karena di dekatnya banyak rumah penduduk.

"Beberapa ruko itu sisanya kita robohkan ke jalan raya, bukan ke arah sungai, karena di bawah sungai ada rumah warga," cetusnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya