Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH menargetkan pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli Seksi IV Indrapuri-Blang Bintang akan rampung sebelum lebaran tahun ini.
Berdasarkan data Kementerian PU-Pera, saat ini, progres konstruksi seksi sepanjang 13,5 kilometer itu sudah mencapai 77,75%.
Adapun, progres pembangunan seluruh seksi di Banda Aceh-Sigli yang mencapai 74 kilometer tercatat sudah 30%.
"Ini baru 14 bulan berjalan jadi termasuk cepat. Insya Allah seksi IV Tol Banda Aceh-Sigli pada libur Lebaran 2020 sudah bisa dipakai," ujar Presiden Joko Widodo melalui keterangan resmi, Sabtu (22/2).
Baca juga: Merajut Rekonsiliasi Memajukan Aceh
Cepatnya laju pembangunan, lanjut Jokowi, tidak terlepas dari proses pembebasan lahan yang berjalan lancar.
Sinergi antara pemerintah daerah dan kontraktor sudah berjalan sangat baik dan mereka bisa memberikan penjelasan yang memadai kepada masyarakat di sekitar pembangunan infrastruktur.
"Alhamdulillah jalan tol Banda Aceh menuju Sigli sepanjang 74 km pembebasan tanahnya berjalan dengan sangat baik. Untuk seksi IV pembebasan lahan malah sudah rampung. Tinggal konstruksinya," tuturnya.
Tol Banda Aceh-Sigli merupakan salah satu ruas Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dengan dibangunnya tol tersebut, jarak dan waktu tempuh dari Banda Aceh ke Sigli akan semakin singkat yakni dari semula sekitar tiga jam menjadi hanya satu jam.
Untuk mendukung pembebasan lahan, Pemerintah menggunakan skema dana talangan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Total investasi untuk pembangunan ruas tol Banda Aceh-Sigli adalah sebesar Rp12,35 triliun dengan PT Hutama Karya selaku kontraktor. (OL-2)
Kenduri Swarnabhumi pertama kali diselenggarakan pada 2022 dengan mengusung tema "Peradaban Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti"
Aceh telah menggeliat, meskipun statusnya sebagai provinsi termiskin se-Sumatra belum hilang.
Meski dibekali anggaran yang cukup besar, angka kemiskinan di Aceh masih cukup besar, yakni 14% dari total populasi di Bumi Serambi Mekkah.
Kepala negara mempertanyakan bagaimana tata kelola anggaran yang fantastis. Apakah tepat sasaran, bermanfaat dan dirasakan oleh rakyat.
"Kalau ada persoalan besar yang bisa kita selesaikan bersama, mari duduk bersama," tandasnya.
Begitu Cut Nyak Dien menggelorakan semangat rakyat Aceh untuk terus menghunus rencong melawan Belanda meski Teuku Umar telah gugur.
Surya menambahkan, sejarah juga mencatat perjuangan panjang masyarakat Aceh hingga munculnya tokoh-tokoh pejuang nasional yang sangat termasyur bahkan ditaklukkan negara lain.
Adapun alasan penyelenggaraan kenduri tersebut di Bireuen, menurut dia, tidak lepas dari faktor sejarah.
Kenduri Kebangsaan bertujuan untuk membangun kembali semangat keacehan, keislaman, dan keindonesiaan. #KenduriKebangsaan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved