Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Mentan Lepas Ekspor Produk Pertanian Rp79 Miliar

Yoseph Pencawan
20/2/2020 21:00
Mentan Lepas Ekspor Produk Pertanian Rp79 Miliar
Menteri Pertanian melepas komoditas pertanian Sumut untuk diekspor ke luar negeri.(Antara)

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas 28 produk komoditas pertanian senilai total Rp79,6 miliar. Produk pertanian tersebut dikirim melalui tiga kantor karantina pertanian di Sumatra Utara (Sumut), yakni Belawan, Kualanamu, dan Tanjungbalai.

Tujuan pengiriman produk tersebut adalah ke 28 negara tujuan. Ini menjadi bagian dari hasil program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang dijalankan Kementrian Pertanian.

"Hari ini kita melepas ekspor untuk mengatakan bahwa seluruh provinsi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk komoditas ekspor
pertanian," ujarnya saat Pelepasan Ekspor Komoditas Pertanian Sumatera Utara di Lapangan Kawasan Industri Medan (KIM) IV, Medan, Kamis (20/2) sore.

Pada kesempatan itu dia meminta agar dalam lima tahun ke depan kinerja ekspor komoditas pertanian harus digenjot hingga tiga kali lipat dari
tahun-tahun sebelumnya.

Syahrul Yasin Limpo (SYL) optimistis hal itu dapat direalisasikan. Pasalnya dari tahun 2018 sampai 2019 saja peningkatan ekspor komoditas pertanian dari Sumut mencapai hampir 25 persen.

Tercatat tahun 2018 ekspor komoditas pertanian dari Sumut senilai Rp26,6 triliun. Lalu pada 2019, nilainya mencapai Rp32,2 triliun.

Menurut SYL ini menjadi indikator pembangunan pertanian di Sumut sudah 'on the track', yakni pertanian yang berorientasi ekspor.

Terlebih, lanjutnya, banyak sekali komoditas pertanian Indonesia, termasuk Sumut, sangat diminati pasar dunia. Misalnya kopi. "Itu karena sebagai negara yang berada di garis katulistiwa, Indonesia memiliki berbagai komoditas pertanian yang berbeda atau tidak dimiliki negara lain," lanjutnya.

Komoditas-komoditas yang berbeda itu, menurut SYL, juga dimiliki Sumut. "Sehingga saya yakin provinsi ini akan mampu menjadi lokomotif ekspor pertanian Indonesia," ujar SYL.

Untuk mendorong ekspor, dia memastikan bahwa pemerintah, mulai dari pusat sampai daerah, akan membantu memudahkan kegiatan usaha para eksportir.

Pada acara yang dihadiri sekitar 200 eksportir pertanian Sumut itu Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Ali Jamil mengungkapkan
tidak semua produk berasal dari Sumut. "Ada juga yang berasal dari  Sumatra Barat dan Riau. Misalnya komoditas pisang. Namun produk-produk tersebut diekspor melalui Sumut," tutur Ali.

Baca juga: Menteri Pertanian pun Mengaku Kagum

Sesuai peran sebagai otoritas karantina, pihaknya memastikan seluruh produk pertanian yang diekspor dalam kondisi sehat, aman, dan memiliki daya saing di pasar global.

Oleh karena itu, sebagai fasilitator perdagangan, Ali menyebutkan pihaknya telah melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan komoditas pertanian ekspor Sumut memenuhi persyaratan teknis internasional atau Sanitary and Phyosanitary (SPS) Measures.

Selain memperkuat sistem penyelenggaraan perkarantinaan, pihaknya juga menyiapkan terobosan dan inovasi layanan ekspor, yaitu penggunaan teknologi informasi dan penguatan sinergisitas serta diplomasi pertanian.  

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Sabri mengatakan ragam komoditas yang siap diberangkatkan terdiri atas sub sektor perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan, dan kehutanan. "Komoditas terbesar berupa biji kopi sebanyak 290,7 ton senilai Rp97,3 miliar yang dikirim ke sembilan negara, antara lain Jerman, Amerika, Kanada, Singapura, dan Korea Selatan," tandas Sabri. (OL-14)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya