Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEJUMLAH kabupaten di Kalimantan Selatan ditetapkan dalam status siaga satu bencana banjir, menyusul mulai meluapnya sungai-sungai besar akibat tingginya intensitas hujan belakangan ini.
"Kita dalam siaga I bencana banjir. Sungai-sungai di bagian hulu terus meninggi dan mulai meluap. Karena itu kabupaten yang wilayah rawan banjir untuk bersiaga," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyuddin Ujud, Rabu (5/2).
Menurut data Pusdalops BPBD Kalsel, saat ini Sungai Tabalong yang berada di Kabupaten Tabalong air mukanya terus meningkat dan di beberapa titik meluap. Sungai Tabalong merupakan sungai di bagian hulu dan mengalir ke beberapa wilayah seperti Balangan dan Hulu Sungai Utara.
"Biasanya jika Kabupaten Tabalong dilanda banjir maka daerah di bawahnya juga akan terkena banjir," tambahnya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor beberapa waktu lalu telah meminta pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiagaan atau mitigasi bencana, seiring semakin meningkatnya intensitas bencana memasuki musim penghujan. Mitigasi bencana dimaksud berupa tindakan antisipasi bencana dengan menyiapkan posko bencana, personel dan peralatan untuk penanganan bencana. Daerah juga diminta memantau kondisi drainase, embung, jembatan terutama masalah sampah.
"Daerah juga diminta menyiapkan anggaran penanganan bencana serta proses evakuasi jika terjadi bencana dan tidak ketinggalan soal perbaikan sistem komunikasi bencana," ujarnya.
Pantauan Media hujan terus turun di sebagian besar wilayah Kalsel. Di Tabalong, BPBD setempat melaporkan banjir terjadi di beberapa lokasi dan salah satunya menyebabkan putusnya jembatan desa. Di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru tingginya intensitas hujan menyebabkan ruas-ruas jalan dan permukaan penduduk tergenang.
baca juga: Masih Banyak Gedung Sekolah di Tasikmalaya Rusak
Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kalsel, Muhari mengatakan berdasar data Pusat Pengendalian dan Operasional BPBD Kalsel tercatat sepanjang 2019 lalu terjadi 211 kali bencana saat musim penghujan berupa banjir 66 kali, tanah longsor 16 kali dan angin kencang 129 kali. Bencana banjir menyebabkan 37 rumah hancur dan jumlah korban terdampak 8.719 keluarga atau 31.957 jiwa. Bencana tanah longsor menyebabkan 20 rumah yang dihuni 22 keluarga rusak. Sedangkan angin kencang membuat 605 buah rumah hancur dan 1.913 warga menjadi korban. (OL-3)
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) segera menetapkan status siaga bencana setelah Kabupaten Kolaka Timur dan Kota Kendari lebih dulu mengumumkan status siaga.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko Noto Susanto meminta seluruh kabupaten dan kota siaga bencana akibat curah hujan yang tinggi.
Masyarakat di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, khususnya di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dampak hujan lebat.
Kepala BPBD Tangsel Sutang Suprianto menyebut salah satu Langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
Ajang IFRC ke-21 ini berlangsung pada 22-30 Oktober dan diikuti 26 tim rescue dari seluruh Indonesia sekaligus menjadikan kompetisi IFRC terbesar dan paling meriah sepanjang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved