Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
WARGA di seluruh kawasan Provinsi Aceh, mulai 25 Desember hingga 27 Desember 2019, diimbau untuk mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang. Hal itu dalam rangka mengenang bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Aceh 15 tahun lalu. Setiap rumah warga, kantor, lembaga, instansi pemerintah dan tempat umum lainnya tidak lupa memasang bendera pusaka Indonesia itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Jamaluddin, kepada Media Indonesia, Rabu (18/12/2019) mengatakan, peringatan 15 tahun tsunami bertema Melawan Lupa Membangun Siaga.
"Melalui peringatan 15 tahun tsunami ini diharapkan mengingat kembali bencana yang pernah terjadi dan selalu berdoa atau mendoakan kepada syuhada kala itu. Lalu hilangkan trauma berkepanjangan dan selalu siaga menghadapi bencana" kata Jamaluddin.
baca juga: 4.000 Rumah Warga Rusak Akibat Bencana di Jateng
Dikatakan Jamaluddin, pengibaran bendera setengah tiang selama tiga hari itu termasuk dalam rangkaian agenda memperingati 15 tahun musibah tsunami.
"Ini pertanda mengenang kembali sejarah kelam musibah tsunami 15 tahun lalu yang meluluhlantakkan pesisir Samudera Hindia dan Selat Malaka hingga 250.000 nyawa melayang di Aceh," pungkasnya. (OL-3)
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (intraslab).
Gempa berkekuatan skala menengah itu dideteksi mengguncang beberapa saat dengan skala intensitas II-III MMI.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik.
Gempa tektonik itu berkekuatan 5,6 magnitudo terjadi karena adanya aktivitas subduksi lempeng di wilayah pantai barat Sumatera.
BMKG menjelaskan aktivitas Sesar Besar Sumatera memicu gempa tektonik di Banda Aceh, Aceh, Selasa (13/8) malam.
GEMPA bumi tektonik berkekuatan M4.1 mengguncang wilayah Kabupaten Simeulue, Aceh, Rabu (19/6), pukul 09.39 WIB. Gempa bumi diawali dengan dua guncangan kecil secara beruntun.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 4.4 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Sabtu (21/6) sekitar pukul 12.53 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Belum ada laporan kerusakan rumah akibat gempa tersebut tapi relawan BPBD langsung bergerak mencari rumah terdampak.
Sebuah batu raksasa bernama Maka Lahi, yang berarti "batu besar", ditemukan telah berpindah sejauh 200 meter dari puncak tebing akibat gelombang tsunami purba setinggi 50 meter
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Aceh tersebut berada di kedalaman 45 kilometer.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Mudik merupakan tradisi yang tidak dapat terpisahkan dari Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menggunakan transportasi jalur darat dan laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved