Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KANTOR Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal, Jawa Tengah, menyiapkan uang sebanyak Rp3,9 Triliun guna memenuhi kebutuhan uang selama musim libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). BI sebagai otoritas Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah memastikan uang yang beredar di masyarakat dalam jumlah dan pecahan uang sebanyak Rp3,9 tiliun tersebut cukup dan layak edar.
Layanan penukaran uang rusak/lusuh dibuka setiap hari Senin sampai Kamis. Sedangkan penukaran uang pecahan kecil/besar dilayani melalui layanan mobil kas keliling dan 64 kantor cabang perbankan terutama yang memasang spanduk penukaran.
"Sampai dengan akhir November 2019 Kantor Perwakilan BI Tegal telah menyelenggarakan 65 kali kegiatan kas keliling di 7 kabupaten/kota Eks Karesidenan Pakalongan," ujar Kepala KPw BI Tegal, Muhammad Taufik Amrozy di Kota Tegal, Selasa (17/12/2019).
Taufik menjelaskan khusus untuk masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil selama Nataru, KPw BI Tegal bekerjasama dengan 20 kantor cabang bank terdiri dari Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Jateng, dan BCA di wilayah eks Karesidenan Pekalongan. Sampai dengan November 2019 KPw BI Tegal telah mengedarkan uang sebanyak Rp11,9 triliun meningkat 9% ketimbang 2018 sebesar Rp10,9 triliun.
"Sementara uang rusak, uang lusuh, uang yang telah ditarik dari peredaran, sebagai Uang Tidak Layak Edar (UTLE) dan telah dimusnahkan sebesar Rp1,7 triliun. Itu terus mengalami penurunan seiring kebijakan menjaga uang layak edar di masyarakat," paparnya.
baca juga: Dewan Desak PD Pasar Horas Jaya Bayar 7 Bulan Gaji Karyawan
Menurut Taufik penurunan tersebut merupakan dampak dari kebijakan BI dalam menjaga dan meningkatkan kualitas uang layak edar di masyarakat melalui clean money policy.
"Sepanjang tahun 2019 KPw BI Tegal telah mengklarifikasi uang yang diragukan keasliannya oleh masyarakat maupun perbankan sebanyak 4.912 lembar naik 21% dari tahun 2018 sebanyak 4,072 lembar," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved