Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Khotbah Salat Jumat 20 Desember Diimbau Tentang Gempa dan Tsunami

Amiruddin Abdullah Reubee
13/12/2019 13:48
Khotbah Salat Jumat 20 Desember Diimbau Tentang Gempa dan Tsunami
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Jamaluddin(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

PEMERINTAH Provinsi Aceh mengeluarkan imbauan agar semua khatib pada salat Jumat 20 Desember 2019 untuk memberikan materi tentang fenomena gempa bumi dan tsunami yang pernah terjadi 15 tahun silam. Isi khutbah bisa dikaitkan dengan dalil menurut Islam dan fenomena alam gempa bumi dan tsunami 15 tahun silam yang menyebabkan sekitar 25 ribu orang meninggal dunia.

Setiap khatib yang berkhotbah di berbagai masjih seluruh Aceh, pada hari Jumat 20 Desember itu supaya mengigatkan kedahsyatan tsunami dan hubungannya dengan pandangan Islam.

"Dalam serangkaian agenda acara memperingati 15 tahun tsunami Aceh, di dalamnya termasuk mengingatkan ummat melalui mimbar khutbah jumat oleh khatib di setiap masjid seluruh Aceh. Ini adalah pendekatan religi supaya menjadi pelajaran hidup dan kesiagaan menghadapi bencana," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Jamaluddin, kepada Media Indonesia, Jumat (13/12/2019).

Dikatakan Jamaluddin, merenung kembali gempa dan tsunami mahadahsyat merupakan keharusan. Apalagi sempat meluluh lantakkan pesisir Samudera Hindia hingga 15 negara terutama kawasan Asia Pasifik.

Dosen Ashul Fiq Pasca Sarjana IAIN Langsa, Aceh, Doktor Teungku Jamaluddin, menyambut baik imbauan tersebut. Menurutnya musibah gempa dan tsunami Aceh, di antaranya memiliki dua makna.

"Pertama sebagai bukti kekuasaan Allah yang telah menciptakan alam dan mampu melalukan sebaliknya. Kemudian ini bisa menjadi hikmah dan pelajaran yang sangat berguna untuk orang-orang beriman," kata Jamaluddin.

baca juga: Pencemaran Bengawan Solo di Blora Menghilang

"Kedua, hikmah sangat berharga yaitu telah melahirkan penelitian lebih mendalam serta melahirkan banyak pakar gempa dan tsunami untuk memperkaya peradaban dunia pendidikan. Bencana yang telah pernah terjadi itu bukan untuk berputus asa dan merasa trauma berkepanjangan, tapi supaya lebih meningkatkan taqwa atau menjadi pelajaran penting dimasa mendatang" tutur Teungku Jamal. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya